Penyebab dan Cara Mengobati Sembelit Pada Anak

464
0
Toilet training merupakan salah satu cara untuk mencegah sembelit pada anak. (F : Shutterstock.com)
DPRD Batam

Barakata.id – Mengatasi susah buang air besar (BAB) atau sembelit pada anak diperlukan dukungan dari seluruh anggota keluarga. Penanganannya juga tak bisa instan.

Dokter Spesialis Anak, dr Barry Army, Sp.A mengatakan penyebab sembelit pada anak yang paling utama adalah kurang mengonsumsi makanan bervariasi dan bergizi seimbang.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

“Anak harus cukup mengkonsumi serat yg berasal dari buah buahan dan sayuran,” kata dr Barry dalam Kuliah WhatsApp (Kulwap) yang diadakan Dulcolactol dan HelloSehat, Selasa (9/6/20).

Baca Juga :
Jangan Anggap Remeh Anak Susah BAB

Berdasarkan pengalamannya, dr Barry menyebut sebagian besar anak dengan masalah sembelit mempunyai kesulitan dalam makan. Pilih-pilih makan (picky eater) atau anak dominan mengonsumsi susu dengan sangat berlebihan.

Penyebab lainnya adalah kurangnya asupan cairan. Anak-anak juga perlu banyak minum air putih setiap hari agar BAB menjadi lancar.

Kurangnya aktivitas fisik juga bisa menyebabkan sembelit. Selain itu adanya riwayat trauma saat BAB juga bisa menjadi penyebab anak sembelit.

“Anak perlu dibiasakan latihan BAB (toilet training) secara teratur. Jangan lupa berikan pujian untuk usahanya saat mencoba BAB,” kata dr Barry.

Ketika orangtua sudah menyadari penyebab sembelit pada anak, maka cara mencegahnya sebenarnya tidaklah sulit. Caranya dengan memberikan pola makan sehat, memberikan variasi makanan bergizi, dan seimbang.

Kemudian mengonsumsi makanan cukup serat seperti buah dan sayur. Perbanyak minum air putih dan biasakan toilet training secara teratur.

Para orangtua harus mengetahui gejala sembelit. Untuk anak usia di bawah 4 tahun salah satu gejalanya adalah BAB kurang dari 3 kali seminggu, nyeri saat BAB karena BAB keras dan teraba feses di daerah perut.

Sedangkan untuk anak di atas 4 tahun, adanya sembelit ditentukan berdasarkan temuan adanya frekuensi BAB hanya dua kali seminggu, atau ditemukan pengeluaran feses secara tak disadari dalam jumlah sedikit sehingga mengotori pakaian dalam.

Jika anak sudah dalam kondisi sembelit yang kronis, maka perlu dikonsultasikan ke dokter. Tujuannya agar kondisi bisa dievaluasi.

Baca Juga :
Dear Bunda, Ini 4 Cara Meningkatkan Imunitas Anak

Seperti adakah faktor lain misalnya kelainan pada saluran cerna pada anak sehingga sembelit. Tujuan lainnya agar bisa dilakukan pengecekan apakah ada tumpukan feses yang mengeras di usus anak dan lain-lain.

“Biasanya dokter juga akan memberikan tambahan terapi berupa obat-obatan, salah satu obat yang diberikan adalah obat yang mengandung laktulosa,” ujar dr Barry.

Menurut penelitian berjudul Management of Childhood Functional Constipation, cara kerja laktulosa hanya pada usus besar, menarik air ke dalam agar feses berubah menjadi lembut. Sehingga memperlancar BAB pada anak. Laktulosa ini dapat digunakan untuk anak yang usia kurang dari 1 tahun.

****

Penulis : Asrul R