Beranda Urban Ekonomi

PENGEMBANGAN EKONOMI: Kadin Minta Batam Jadi Hub Produk Pertanian

120
0
Tiga mahasiswa Faperta Unib ikut menjual hasil panen di pasar saat magang belajar di RUTS Thaliand. (F: Dok. Unib)
DPRD Batam

Barakata.id, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia menyodorkan Batam sebagai hub atau lokasi penghubung produk pertanian Indonesia. Batam dianggap potensial karena berdekatan dengan Singapura.

Komite Tetap Hortikultura Kadin Indonesia Karen Tambayong mengungkapkan Singapura yang masih mengandalkan produk pertanian dari Malaysia dan Australia sehingga jika Batam mampu jadi hub maka dinilai potensial. 

Hub ekspor produk pertanian sangat cocok dibangun di Batam untuk mengisi pasar Singapura dan berpeluang diekspor ke negara lain. Pelaku industri juga tengah berupaya menggandeng pemerintah untuk memanfaatkan Batam.

“Membuat hub produk pertanian di Batam ini adalah kesempatan bagi kita karena Singapura juga masih tergantung pasarnya dengan negara lain,” kata Karen dalam sebuah webinar di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Baca Juga: KEK Nongsa Digital Park dan BAT Disetujui: Angin Segar Ekonomi Batam

Dia menilai Krisis akibat covid-19 ini peluang besar meningkatkan ekspor pertanian melalui Singapura. “Kalau memang bisa sendiri Alhamdulillah tapi kita juga bisa memanfaatkan pasar yang membutuhkan hortikultura kita,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyambut keinginan para pelaku usaha yang ingin mendorong ekspansi penjualan produk pertanian.

Para petani di Indonesia, kata Syahrul, siap memperkuat produktivitas hingga melakukan ekspor dalam bentuk kemasan.

“Kemudian Kadin punya setengah proses finalisasi danmarket-nya biar berbagi tugas. Intinya saya siap, mau di Batam ayo kita jalan, kita langsung buat feasibility study dan eksekusi,” ujar Syahrul.

Baca Juga: KEK BATAM: Karpet Merah untuk Investor

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto juga mendukung hadirnya hub produk pertanian dalam rangka peningkatan ekspor. Fasilitas sistem resi gudang di berbagai daerah bisa dimanfaatkan terutama untuk produk UMKM.

“Informasi ini penting, kita akan buat data base untuk pelaku UMKM di data barang apa saja yang bisa diekspor. Banyak negara ini minta produk yang tidak tahu sumbernya di mana,” kata Agus.

***