Barakata.id, Tanjungpinang – Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bertambah 10.645 orang atau sekitar 6,13 persen. Peningkatan jumlah penduduk miskin itu dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri hingga bulan September 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik BPS Kepri, Agus Sudibyo mengatakan, yang dimaksud penduduk miskin adalah masyarakat dengan pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan.
“Pada September 2020, jumlah penduduk miskin Kepri meningkatkan 6,13 persen atau bertambah sebanyak 10.645 orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2020 yang sebesar 131.966 orang atau sekitar 5,92 persen,” katanya di Tanjungpinang, baru-baru ini.
BACA JUGA : Rumah Akan Dipasang Stiker Keluarga Miskin, Masih Mau Terima Bansos?
Agus mengatakan, terdapat hubungan dan peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
“Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2020 tercatat sebesar 66,52 persen,” kata dia.
Kondisi tersebut, lanjut Agus, tidak berbeda jauh dengan kondisi Maret 2020 yaitu sebesar 66,73 persen.
Kenaikan jumlah penduduk miskin juga tercatat oleh BPS Kepri di daerah perkotaan. Jika pada Maret 2020 tercatat sebesar 5,42 persen, maka di September 2020 naik 5,69 persen.
Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik dari 108.859 orang pada Maret 2020 menjadi 121.823 orang pada September 2020.
BACA JUGA : Ekonominya Meningkat, 4 KPM Lepas Bantuan Pemerintah
Hal sama juga terlihat pada persentase penduduk miskin di daerah perdesaan. Pada Maret 2020 jumlah penduduk miskin tercatat sebesar 10,43 persen, dan mengalami kenaikan menjadi 11,25 persen pada September 2020.
Penduduk miskin Indonesia tambah 2,76 juta
Sementara itu, secara nasional BPS Pusat mencatat penduduk miskin pada September 2020 sebanyak 27,55 juta jiwa atau meningkat 2,76 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada periode September 2020, tingkat kemiskinan menjadi 10,19 persen atau meningkat 0,97 poin persentase (pp) dari 9,22 persen periode September 2019.
“Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin meningkat di semua provinsi,” ungkap Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers virtual, Senin (15/2/21) lalu.
BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia per September 2020 banyak berdomisili di Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Sementara penduduk miskin paling sedikit di Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Maluku Utara.
BACA JUGA : Negara Tanggung Iuran BPJS Kesehatan Warga Miskin
Berdasarkan data BPS, total penduduk miskin di Jawa Timur mencapai 4,58 juta orang. Sementara di Jawa Barat 4,18 juta orang dan Jawa Tengah 4,11 juta orang.
Provinsi yang juga tinggi jumlah penduduk miskinnya adalah Sumatera Utara sebanyak 1,35 juta orang, Nusa Tenggara Timur 1,17 juta orang, Sumatera Selatan 1,11 juta orang, Lampung 1,04 juta orang, dan Papua 912,23 ribu orang.
Sedangkan jumlah penduduk miskin terendah ada di Kalimantan Utara, yaitu hanya 52,7 ribu orang. Lalu, Bangka Belitung 72,05 ribu orang dan Maluku Utara 87,52 ribu orang.
Di DKI Jakarta, jumlah penduduk miskin mencapai 496,84 ribu. Naik dari sebelumnya 480,86 ribu orang pada Maret 2020.
*****
Editor : YB Trisna