
Barakata.id, Batam – Jumlah penduduk miskin di Kota Batam berkurang dari 5,11 persen menjadi 4,85 persen. Penurunan itu berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2019.
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin mengatakan, ada sekitar 10 faktor pengentasan kemiskinan dari sisi kebijakan pemerintah baik pusat dan Pemko Batam sendiri.
Baca Juga : Siap-Siap, Suplai Air ATB Ada Gangguan Besok Malam, Jangan Lupa Tampung Air
Jefridin mengatakan, 10 ‘jurus’ itu adalah:
1. BPNT/ Bantuan Pangan Non Tunai (Pusat).
2. Beasiswa Pendidikan bagi Siswa Tidak Mampu/KIP (Kombinasi dari APBD dan APBN).
3. PBI/ Pembayaran Iuran BPJS.
4. Jamkesmas melalui KIS (Pusat).
5. Bantuan alat tangkap nelayan.
6. Pelatihan koperasi dan usaha kecil.
7. Beasiswa perguruan tinggi bagi mahasiswa tidak mampu.
8. Pelatihan wirausaha kepada keluarga tidak mampu.
9. Bantuan mesin dan kapal nelayan.
10. Sembako murah.
“Pengurangan angka kemiskinan ini tak lepas dari inovasi yang dilaksanakan Pak Wali Kota Batam, Muhammad Rudi,” katanya di Batam, kemarin.
Terpisah, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Batam, Yusfa Hendri menjelaskan, ada berbagai upaya yang dilakukan Pemko Batam untuk menurunkan angka kemiskinan di Kota Batam, Pemko sudah melakukan serangkaian upaya yang dianggarkan melalui APBD Batam.
“Di antara yang dilakukan Pemko Batam adalah, kegiatan pemberian bantuan iuran jaminan kesehatan BPJS bagi masyarakat kurang mampu,” ujarnya.
Selain Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah pusat melakui APBN, Pemko Batam juga menanggung pembayaran iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk 50 ribu masyarakat kurang mampu di Kota Batam.
Baca Juga : 1.827 Angkutan Umum di Batam Tak Layak Operasi
Di samping itu, secara rutin dua kali dalam setahun juga dilakukan pembagian sembako murah sebanyak 128 ribu paket sembako yang biasanya disalurkan menjelang Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.
Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya jaring pengamanan dan mewujudkan stabilitas harga kebutuhan barang pokok strategis di Batam.
Pembangunan infrastruktur baik baik infrastruktur perkotaan maupun pemukiman melaui program percepatan infrastruktur kelurahan, diyakini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Batam.
“Infrastruktur yang baik akan meningkatkan kunjungan wisatawan baik asing maupun domestik yang pada gilirannya akan memberikan multiplayer efek terhadap berbagai sektor di Kota Batam,” ujarnya.
Data terbaru BPS tentang jumlah penduduk miskin Kota Batam itu menindaklanjuti surat Deputi Statistik Sosial BPS Rl Nomor : B-216/BPS/4300/11/2019, tanggal 2 Desember 2019, perihal Hasil Penghitungan Kemiskinan kabupaten/kota 2019.
Dalam surat itu disampaikan angka final kemiskinan kabupaten/kota yang dihitung berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)Konsumsi dan Pengeluaran (Susenas KP) Maret 2A19.
Baca Juga : 4.246 Pelamar Berebut 140 Kursi CPNS Pemko Batam
Angka kemiskinan kabupaten/kota tahun 2019 terdiri dari jumlah penduduk miskin, persentase penduduk miskin (P0), lndeks KedalamanKemiskinan (P1), lndeks Keparahan Kemiskinan (P2), dan Garis Kemiskinan (selengkapnya lihat tabel).
Angka ini merupakan angka resmi BPS terkait tingkat kemiskinan kabupaten/kota tahun 2019.
Jika ditemukan data kemiskinan kabupaten/kota tahun 2019 yang berbeda dengan angka resmi, maka dapat dipastikan angka tersebut bukan berasal dari BPS dan bukan merupakan angka resmi BPS.
*****