Beranda Kepulauan Riau

Pemprov Kepri Akan Geber Tes dan Pelacakan Covid-19

130
0
Pemprov Kepri
Tenaga medis RSUD Kepri melakukan tracing terhadap warga yang terkontak erat dengan pasien Covid-19, beberapa waktu lalu. Pemprov Kepri akan menggeber pelaksanaan tracing dan testing untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di daerah itu. (F: dok. kominfo kepri)
DPRD Batam

Barakata.id, Tanjungpinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) sedang mengevaluasi pelaksanaan tracing dan testing kepada masyarakat yang memiliki riwayat kontak dengan pasien Covid-19. Rencananya, kegiatan pelacakan dan tes Covid-19 akan ditingkatkan untuk menekan laju penyebaran virus corona di Kepri.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, evaluasi pelacakan dan tes Covid-19 akan dikoordinasikan bersama semua kepala daerah (bupati dan wali kota) di Kepri. Menurut dia, evaluasi ini penting untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pelaksanaan tracing dan testing kepada masyarakat.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Ansar ingin pelaksanaan tracing dan testing bisa ditingkatkan demi memutus penyebaran Covid-19 di masyarakat.

“Jika testing dan tracing ini kita lakukan, maka akan cepat Covid-19 ini habis. Meskipun angka penyebaran meningkat. Ini lebih baik dari pada penyebaran yang terjadi di masyarakat Kepri lebih melebar,” kata Ansar di Tanjungpinang, kemarin.

BACA JUGA : PPKM Mikro di Kepri Diperpanjang, Tempat Hiburan Harus Tutup

Positivity Rate di Kepri

Untuk diketahui, persentase positivity rate di Kepri tercatat sebesar 38,4%, jauh lebih tinggi dibanding yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Healt Organization) maksimal 5%.

Positivity rate merupakan persentase jumlah kasus positif terinfeksi virus corona dibagi dengan jumlah orang yang menjalani tes atau pemeriksaan. Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan positivity rate di Kepri harus ditekan dengan meningkatkan kapasitas pelacakan terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19, tes usap dan pengobatan.

Menurut Ansar, peningkatan positivity rate mencerminkan masih rendahnya kapasitas testing dan tracing di Kepri.

“Sebagai upaya peningkatan kapasitas tracing, maka setiap satu kasus konfirmasi yang ditemukan, harus ditindaklanjuti dengan melakukan tracing kepada 15 kontak erat kasus konfirmasi dimaksud dan melakukan pelacakan kasus bergejala di sekitarnya,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kapasitas pelacakan terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19, tes usap dan pengobatan dibutuhkan keseriusan pemerintah kabupaten dan kota.

Karena itu, sehari yang lalu Ansar melayangkan surat kepada bupati dan wali kota se-Kepri untuk meningkatkan kapasitas tracing, testing, dan treatment.

“Kami ingatkan kepada bupati dan wali kota menekan angka positivy rate dengan meningkatkan kapasitas tracing, testing dan treatment agar dapat memutus rantai penularan Covid-19 di Kepri,” tegasnya.

BACA JUGA : Sebulan, 9.098 Warga Kepri Positif Covid-19, Tertinggi Selama Pandemi

Dilansir kepriprov.go.id, pada 5 Juli 2021, jumlah kasus aktif Covid-19 di Kepri mencapai 4.597 orang. Kasus aktif itu tersebar di Kota Batam 2.463 orang dan Kota Tanjungpinang 1.121 orang.

Selanjutnya di Kabupaten Bintan 509 orang, Karimun 132 orang, Anambas 36 orang, Lingga 69 orang, dan Natuna 267 orang.

Untuk menekan penyebaran virus corona, Pemprov Kepri kini sedang gencar melaksanakan program vaksinasi massal kepada masyarakat. Selain masyarakat umum, vaksinasi terhadap anak usia 12-17 tahun juga sudah dimulai.

“Kita harus menggesa vaksinasi ini, baik kepada masyarakat umum maupun kepada anak-anak remaja kita, usia dari 12 sampai 17 tahun. Ini adalah upaya kita menekan laju penularan Covid-19 di Kepri,” kata Ansar Ahmad.

*****

Editor : YB Trisna