Beranda Kepulauan Riau

Pemko Batam Geger, Warga Pasar Induk Demo Bawa Jenazah Asli

374
0
DPRD Batam

Menurut warga, tindakan demo sambil bawa jenazah di Pemko Batam itu mereka lakukan sebagai bentuk protes pihak keluarga atas meninggalnya perempuan tersebut. Di mobil ambulans yang membawa jenazah, terpasang spanduk bertuliskan “KORBAN !!! PNS KADISPERINDAG BATAM GUSTIAN RIAU”.

Massa menuntut pemerintah dalam hal ini Wali Kota Batam serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bertanggung jawab atas kematian Friskan boru Ginting. Selain itu, massa menilai pihak Pemko Batam tidak pro-rakyat lantaran melakukan penggusuran di saat kondisi ekonomi masyarakat sedang sulit.

Apalagi, saat ini Batam tengah melaksanakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 akibat tingginya kasus Covid-19. Menurut massa, di masa PPKM ini pemerintah telah berlaku semena-mena karena membatasi masyarakat berkegiatan tapi malah melakukan kegiatan pembongkaran paksa tempat tinggal para warga di Pasar Induk Jodoh.

BACA JUGA : Pasar Induk Jodoh Batam Akan Dibangun Lima Lantai

“Kondisi sekarang ini sangat sulit, ekonomi payah, dan makin dipersulit lagi. Pemko Batam sudah tak punya lagi hati nurani,” kata seorang warga dalam orasinya.

“Katanya PPKM, masyarakat tak boleh berkerumun, tapi mereka datang ramai-ramai (ke Pasar Induk Jodoh) dan membongkar tempat tinggal kami,” sambung orator tersebut.

“Menggusur saat PPKM, mana tanggung jawabmu Pak Gustian Riau!” seru orator itu lagi.

Namun, meski sudah berorasi dan menunggu, keinginan massa untuk bertemu Wali Kota Batam dan Kadisperindag tak membuahkan hasil. Kedua orang yang mereka sebut-sebut itu tak keluar dari gedung lantai 4 tersebut.

Halaman selanjutnya, demo ke DPRD, warga pun kecewa