Barakata.id, Batam – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid menyampaikan anak-anak di Kota Batan harus bisa membaca dan paham akan Alquran. Ini sesuai dengan visi Kota Batam Terwujudnya Batam Sebagai Bandar Dunia Madani yang Modern dan Sejahtera.
“Pelatihan hari ini dalam rangka untuk meningkatkan ilmu pengetahuan guru Taman Pendidikan Alquran (TPQ). Sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan inovasi dalam transfer ilmu kepada santrinya,” ujarnya saatm membuka kegiatan Pelatihan Guru Taman Pendidikan Alquran Kota Batam, kemarin.
Ia menjelaskan perjalanan BMGQ Kota Batam ini cukup panjang. Dari awal dikenal dengan TPA menjadi TPQ dan kini BMGQ. Ia mengapresiasi guru TPQ yang sudah membantu Pemerintah mengajarkan anak-anak bisa membaca Al Quran.
BACA JUGA : Resmikan TPQ Al-Mutaqqin Bengkong, Wako Batam: Pendidikan Agama Jadi Pencerah di Era Modern
“Inilah alasan Pemerintah memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas Bapak/Ibu semua. Disamping itu Pemerintah Kota Batam memberikan insentif sebagai bentuk apresiasi,” kata dia.
Dikesempatan itu, Jefridin mengajak agar guru BMGQ menjaga kekompakan dan semakin solid. Ilmu yang diperoleh dari pelatihan dapat diaplikasikan dalam mendidik santri.
“Untuk itu ikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya. Apa yang disampaikan narasumber dapat diaplikasikan dan jika ada yang tidak dipahami, dapat ditanyakan kepada narasumber,” pesannya.
BACA JUGA : Guru Pendidikan, Penyuluh Agama Non ASN dan Pemuka Agama di Batam Dapat Bantuan Rp1, 2 Juta
Kabag Kesra Setdako Batam, Mahlil melaporkan peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 150 orang dari total jumlah anggota BMGQ penerima insentif 6.400 orang.
“Ada dua narasumber yang akan memberikan materi, Ibu Sumianti dan Ketua Umum BMGQ Kota Batam, Ustadz Deden Sirajudin,” ujarnya
Ketua Umum BMGQ Kota Batam, Deden Sirajudin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kota Batam yang sudah memberikan pelatihan kepada anggota BMGQ. Pelatihan ini sangat bermanfaat dalam rangka meningkatkan inovasi dan pengetahuan dalam rangka memberikan pendidikan kepada santri.
“Ini adalah bentuk perhatian dari Pemerintah, selain pelatihan juga memberikan insentif. Dari awal insentif Rp150 ribu naik kini menjadi Rp1 juta tiap bulan yang kami terima per tiga bulan,” ungkapnya. (bar)