Beranda Kepulauan Riau Batam

Pemko Batam Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Ramadan

41
0
Lonjakan Harga Jelang Ramadan
TPID melakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan. (F: Humas Pemko Batam)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Pemerintah Kota Batam mengantisipasi lonjakan harga menjelan Ramadan. Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, tak ingin masyarakat Batam khawatir.

“Kita ingin masyarakat tidak mengkhawatirkan ancaman kenaikan harga menjelang perayaan hari-hari besar,” katanya usai memimpin rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam di Kantor Wali Kota Batam, Selasa (15/2/2022).

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Baca Juga:

Oleh karena itu, Amsakar menginstruksikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengantisipasi adanya penimbunan.

Saat ini, berdasarkan laporan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sejumlah bahan pokok di Batam aman.

Sejauh ini juga tidak ada kelangkaan atau kenaikan secara signifikan di Batam.

“Stok mencukupi, untuk inflasi masih terkendali,” ujarnya.

Sementara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Rahmad Iswanto menyampaikan, bulan Januari 2022, IHK Kota Batam menunjukan inflasi sebesar 0,74 persen.

Inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,23 pada Januari 2022 menjadi 108,02 pada Januari 2022. Inflasi tahun kalender 2022 sebesar 0,74 persen.

“Inflasi tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) sebesar 2,51 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada tujuh kelompok pengeluaran,” ujarnya melalui rilis bulanan BPS.

Kelompok pengeluaran itu yakni kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik sebesar 1,95 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 1,69 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 1,05 persen.

Kemudian, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 0,73 persen; kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,63 persen.

Baca Juga:

Kemudian kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,41 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,16 persen.

“Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu: kelompok transportasi turun sebesar 0,86 persen; serta kelompok kesehatan turun sebesar 0,10 persen,” kata dia.

Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya. (asrul)