

Barakata.id, Blitar (Jatim) – Sebanyak 6.000 liter minyak goreng curah digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar untuk menstabilkan harga di pasaran.
Sehingga, ratusan warga rela mengantri guna mendapatkan minyak goreng curah tersebut seharga Rp14.000 per liter yang dipatok oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar saat menggelar operasi pasar di Kelurahan Dandong dan Desa Pakisrejo Kecamatan Srengat, pada Sabtu (9/4/2022) ini.
Saat dikonfirmasi barakata.id di lokasi, banyak para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kecamatan Srengat yang mengaku senang dengan adanya operasi pasar tersebut. Salah satunya Sutini (35) pedagang gorengan warga kelurahan Dandong yang ikut mengantri sejak pukul 7.00 Wib dengan alasan takut kalau tidak kebagian jatah.
Baca juga : Di Blitar, Gubernur Khofifah Minta Produsen dan Distributor Komitmen Soal Pasokan Migor
“Sejak harga naik, ini baru pertama kali dapat minyak goreng curah dengan harga murah,” kata dia, di sela-sela antrean.

Sementara itu, menurut kepala Disperidag Kabupaten Blitar Eka Purwanta, kegiatan operasi pasar seperti ini dilaksanakan sudah sekian kalinya pasca dicabutnya harga minyak goreng dari harga eceran tertinggi atau HET oleh pemerintah pusat.
“Apalagi menjelang Idhul Fitri biasanya harga sembako naik ya. Maka, kita lakukan operasi pasar migor curah seperti ini,” ungkapnya.
Baca juga : Langka Migor, DPRD Kabupaten Blitar Minta Pemkab Blitar Lebih Gencar Gelar Operasi Pasar
Kemudian ia berharap, dengan adanya operasi pasar yang digelarnya hari ini dapat membantu ibu-ibu dalam membelanjakan kebutuhan sembako, dimana harga yang diberikan kepada masyarakat kali ini jauh lebih murah dari harga di pasaran.
“Dalam operasi pasar ini, masyarakat mendapat selisih harga Rp50.000 dari jatah per orang 5 liter. Sehingga, selisihnya nanti bisa dipergunakan untuk membeli kebutuhan lainnya,” kata Eka.
(adv/kmf/jun)