

Barakata.id, Bintan – Pemerintah Pusat akan membangun mercusuar di Pulau Karang Singa. Hal itu bertujuan untuk menjaga kedaulatan dan kewibawaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain mercusuar, pemerintah juga akan membangun helipad.
“Mercusuarnya dibuat tahun ini, kita ingin tanda itu menunjukkan bahwa memang berdaulat di teritorial kita,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat meninjau Pulau Karang Singa, Kamis (12/1/22) dikutip dari bnpp.go.id.
Dilansir dari kepriprov.go.id, Pulau Karang Singa merupakan pulau yang berjarak sekitar 3,70 mil laut dari Tanjung Sading, Kecamatan Bintan Utara, Kepri. Pulau Karang Singa berdekatan dengan Karang Selatan (South Ledge) dan Pulau Batu Puteh (Pedra Branca), dan Karang Tengah (Middle Rock).
Baca Juga:
- BNNP: Wewenang Camat di Perbatasan Negara Akan Ditambah
- Isdianto Ingin Kawasan Perbatasan Kepri Dapat Perhatian Pusat
Isu yang beredar, saat ini Malaysia dan Singapura mengincar kawasan Karang Selatan. Karang Selatan berada di bagian selatan dari Batu Puteh dan Karang Tengah. Wilayah ini lebih mengarah ke perairan Pulau Bintan. Kawasan terdekat dengan Karang Tengah ini adalah Karang Singa yang berada di teritorial NKRI. Karang Singa juga disebut sempat diklaim milik negara lain.
Posisi yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan Singapura ini kerap diklaim oleh negara Malaysia menjadi bagian dari negaranya.
Tito mengatakan, Kepri berada di jalur wilayah terpenting di Indonesia. Berbatasan langsung dengan jalur perdagangan dunia.
“Jalur yang menghubungkan Asia, Amerika, Australia dan sebagainya. Hanya ada 3 negara yang berada di selat Malaka, yakni Malaysia, Indonesia dan Singapura, dan kita adalah yang terbesar,” kata Tito.
Sebagai salah satu selat yang penting dan menjadi jalur perlintasan utama berbagai negara, Mendagri menilai pulau karang tersebut berada di “Choke point” yang sangat penting, sehingga harus dijaga dan diberi tanda bahwa pulau tersebut adalah wilayah NKRI.
“Ini saya lihat belum ada tanda yang permanen, yang ada hanya buoy saja, (tanda navigasi) pelampung,” ujarnya.
Dia menegaskan, pembangunan marcusuar dan helipad itu menjadi wujud negara hadir di perbatasan. Sehingga Pulau Karang Singa tak lepas ke tangan negara lain seperti Sipadan dan Ligitan.
“Kalau kita lengah, nanti barangnya bisa hilang. Makanya kita nggak boleh lengah. Saya lakukan ini demi kepentingan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga:
- 14.990 BTS Telkomsel di Perbatasan Dukung Indonesia Merdeka Sinyal
- Kepri Garda Terdepan Pembangunan Kawasan Perbatasan
Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang ikut mendampingi kunjungan tersebut berharap kehadiran Mendagri dapat membawa semangat dan keyakinan masyarakat Kepri dalam menjaga kedaulatan bangsa, terutama aset-aset yang ada di Kepri.
Rencana pembangunan mercusuar dan helipad itu pun disebunya sebagai upaya pemerintah meyakinkan masyarakat Kepri.
“Bahwa pulau tersebut memang bagian dari NKRI yang tidak bisa diganggu gugat lagi. Dan tidak ada negara manapun yang bisa mengklaim sebagai miliknya,” kata Ansar. (asrul)