Batam – Pembangkit listrik milik PLN Batam mengalami gangguan sejak Senin (15/7/19) pukul 19.45 WIB. Akibatnya, listrik di Kota Batam padam bergilir selama empat hari mulai 16 Juli sampai 19 Juli 2019.
Humas PLN Batam, Yoga Perdana mengatakan, gangguan terjadi pada Pembangkit IPP (Independent Power Producer) PLTU Tanjung Kasam Unit 1. Saat ini tim teknis tengah mengupayakan perbaikan.
“Gangguan tersebut menyebabkan padam di beberapa wilayah di Batam. Setelah gangguan tersebut Tim teknis melakukan investigasi penyebab gangguan dan tingkat kerusakan pembangkit,” katanya di Batam Center, Rabu (17/7/19).
Baca Juga : Dirut PLN Sofyan Basir Jadi Tersangka Kasus Suap PLTU Riau
Sesuai dengan hasil pengecekan tim teknis, lanjut Yoga, dibutuhkan waktu perbaikan selama empat hari dimulai dari tanggal 16 Juli 2019 sampai dengan 19 Juli 2019.
Menurut Yoga, dampak dari gangguan tersebut menyebabkan sistem kelistrikan Batam – Bintan mengalami penurunan pasokan listrik dengan estimasi defisit maksimal sebesar 15 persen dari beban puncak (470 MW) selama masa perbaikan PLTU Tanjung Kasam Unit 1.
Terkait informasi wilayah-wilayah yang terkena pemadaman bergilir, masyarakat bisa mengaksesnya melalui contact centre bright PLN Batam 123 dari telepon rumah atau 0778 123 dari handphone. Informasi terkait masalah ini juga dapat dilihat pada website www.plnbatam.com pada menu informasi pemadaman serta laman media sosial bright PLN Batam (facebook dan Instagram).
“Untuk mengurangi dampak terjadinya pemadaman, kami menghimbau para pelanggan dapat melakukan penghematan penggunaan tenaga listrik selama dilakukannya perbaikan. Misalnya dengan mematikan lampu, dan alat-alat elektronik apabila tidak dipergunakan. Kami juga mohon maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya gangguan ini,” kata dia.
Baca Juga : Listrik Batam Sering Padam, BP Batam Lapor ke Jakarta
Yoga menegaskan, PLN Batam tetap berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan kelistrikan yang terbaik bagi masyarakat.
“Tim kami akan mengupayakan secepatnya gangguan pada pembangkit tersebut dapat diatasi sehingga kelistrikan kita kembali normal,” ujarnya.
*****
