
Barakata.id, Jakarta – Pekerjaan pegawai negeri ternyata masih sangat seksi bagi masyarakat di Indonesia. Buktinya, jumlah pelamar CPNS (calon pegawai negeri sipil) saat ini sudah tembus di angka 3,7 orang.
Jumlah itu menunjukkan betapa antusiasnya masyarakat di Tanah Air untuk ikut seleksi CPNS dan berharap bisa bekerja sebagai PNS atau pegawai negeri.
Data di Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada Rabu (20/11/19) sampai pukul 15.43 WIB, sebanyak 3.770.401 orang telah membuat akun pendaftaran seleksi CPNS. Dari jumlah itu, sebanyak 1.852.618 orang telah mengisi formulir pendaftaran, dan yang sudah submit dokumen sebanyak 962.808 orang.
Baca Juga : Mau Dafar CPNS? Ini Syarat dan Daftar Gaji yang Perlu Diketahui
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro (Karo) Humas BKN, Paryono pun mengakui kalau profesi sebagai abdi negara memang masih sangat diminati. BKN memprediksi orang yang akan melakukan pendaftaran seleksi CPNS bisa mencapai 4-5 juta pelamar.
“Peminatnya masih tinggi sekali. Kita prediksi yang submit dokumen itu sekitar 4-5 juta. Karena tahun lalu sampai 3,6 juta lebih,” ujarnya, seperti dilansir dari Sindonews, Kamis (21/11/19).
Jaminan kesejahteraan
Menurut Paryono, ada beberapa faktor yang membuat profesi sebagai PNS menarik di mata masyarakat. Pertama, masalah kesejahteraan yang saat ini sudah cukup terjamin.
“Terutama adanya tunjangan kinerja ini, PNS tidak hanya terima gaji saja. Sehingga PNS di kementerian/lembaga sudah sejahtera dibanding jaman dulu,” ujarnya.
“Kemudian yang di pemda-pemda itu ada yang memberikan tunjangan tambahan penghasilan atau tunjangan daerah. Ada yang sangat besar. Dan itu mungkin itu yang membuat tertarik masuk PNS,” sambung Paryono.
Selain itu, adanya jaminan di hari tua menjadi daya tarik tersendiri. Seperti diketahui, PNS yang masuk usia pensiun dipastikan tetap menerima penghasilan dari pemerintah setiap bulannya.
“Lalu juga ada jenjang karir yang panjang ya. Mulai dari masuk sampi nanti bisa menjabat eselon dua, eselon satu. Bisa menjanjikan karir ke puncak,” kata Paryono.
Meski begitu, Paryono mengakui minat menjadi PNS seringkali terfokus di instansi kota-kota besar. Sementara di daerah terpencil peminatnya tidaklah begitu banyak.
“Kalau daerah saya buka instansi seperti Jawa Timur banyak peminatnya. Kemudian Jawa Tengah juga banyak. Tapi kalau yang daerah di luar Jawa itu memang tidak besar,” tuturnya.
Baca Juga : Lowongan CPNS Dibuka November, Ada 197.111 Formasi
Paryono mengatakan, BKN juga melakukan antisipasi kemungkinan submit dokumen di hari-hari terakhir pendaftaran. Mengingat pendaftaran paling cepat akan ditutup pada 25 November mendatang, sementara baru sekitar 25 persen dari jumlah akun yang mengunggah dokumen persyaratan.
“Ya kemungkinan yang tutup tanggal 25 itu 300-an instansi. Bandwidth ataupun storagenya sudah kita persiapkan untuk dinaikan jika memang semua menumpuk submit di hari-hari akhir. Tapi tetap kami imbau jika sudah menentukan pilihan akan lebih baik langsung saja mendaftar,” imbaunya.
Ia mengaku, terus melakukan pengawasan terkait persyaratan administrasi yang dinilai tidak nyambung dengan jabatan. Pasalnya setiap syarat yang ditetapkan haruslah berkaitan dengan formasi jabatan yang dibuka. Dia mengatakan jangan sampai ada diskriminasi dalam proses seleksi CPNS.
“BKN gencar melakukan pengawasan. Sebelumnya ada daerah yang membuat syarat minimal IPK untuk putra daerah 2,00, sementara di luar daerah minimal 3,5. Itu kan menjadi persahabatan. Termasuk aduan syarat larangan ibu hamil di Kementerian Pertahanan itu juga kita cek ada hubungannya atau tidak dengan jabatan,” katanya.
Baca Juga : Pendaftaran CPNS Dibuka Jam 11:11 Malam Ini
Sebelumnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, perbaikan seleksi CPNS menjadi perhatian pemerintah. Ia menegaskan, seleksi kali ini sama sekali tidak menerima tenaga administrasi karena jumlahnya sudah cukup besar.
“Untuk tahun ini kami tidak menerima lagi pegawai administrasi. Karena sudah 1,6 juta (pegawai) dari total 4,2 juta PNS,” tuturnya.
Pemerintah fokus untuk mengangkat tenaga-tenaga berkeahlian untuk ditempatkan di kementerian/lembaga ataupun pemda. Tjahjo juga mengakui bahwa saat ini pemerintah masih kekurangan tenaga-tenaga teknis ahil
“Untuk memenuhi tenaga perawat saja itu engga cukup tiga tahun. Sekarang 10 (diterima) yang pensiun bisa 12. Nah kalau dulu yang pensiun 15, diangkat sepuluh, yang lima honorer. Numpuk akhirnya honorernya,” kata dia.
*****