Barakata.id, Tanjungpinang – Hasil rapid test para pejabat eselon I dan II di lingkungan Pemprov Kepri menunjukkan hasil non-reaktif. Meski demikian, para pejabat dan pegawai diminta tetap menjalankan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).
Pada Senin (20/4/20), Sekretaris Daerah (Sekda) Kepri, TS Arif Fadillah dan seluruh pejabat eselon II melakukan rapid test di Aula Wan Seri Beni Dompak. Hasil itu dilaporkan kepada Isdianto Selasa siang dan hasilnya non-reaktif.
“Alhamdulillah hasilnya non reaktif semua. Semoga kita dan seluruh masyarakat Kepri selalu terlindungi dari paparan sebaran virus ini,” kata Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri, Isdianto di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Selasa (21/4/20) siang.
Baca Juga :
Kita Harus Yakin Bisa Lewati Pandemi Corona
Pada kesempatan itu, Isdianto juga mendapatkan laporan perkembangan sebaran Covid-19 di Kepri. Saat ini, sudah ada penyebaran ke generasi kedua dan ketiga. Bahwa transmisi lokal sudah semakin nyata sebarannya.
“Semua harus berperan aktif untuk mengehentikan sebaran wabah ini di Kepri. Kalau semua menjalankan disiplin seperti imbauan pemerintah, makin cepat kita memutus mata rantainya,” kata Plt Gubernur Kepri itu.
Isdianto mengatakan, dalam laporan yang diterimanya, saat ini ada lima cluster besar sebaran pandemi Covid-19 di Kepri. Dari cluster kantor Pemberdayaan Perempuan Kota Batam, ada 15 yang positif. Kemudian di cluster Charitas Batam, empat yang positif.
Ada juga cluster Petaling Tanjungpinang yang empat orang positif. Di Tanjungpinang ada juga cluster Sidomulyo dengan jumlah positif tiga orang.
Baca Juga :
Pasien Sembuh Corona di Indonesia, Mulai 15-21 April 2020
Kemudian, ada juga cluster Harapan Indah dengan pasien terkonfirmasi positif sebanyak empat orang.
Menurut Isdianto, peningkatan sebaran suatu wilayah meluas pasa transmisi lokal. Dengan kenyataan ini, Isdianto kembali mengingatkan masyarakat untuk bersama melawan dan memutuskan mata rantai sebaran Covid-19.
“Selalu pakai masker saat keluar rumah. Tapi lebih baik tetap berada di rumah. Karena akan menghindari kerumunan dan aktivitas lainnya,” katanya.
*****
Editor : Yuri B Trisna
