

Barakata.id, Batam- Untuk memastikan penerapan protokol kesehatan (protkes) di sekolah, Wakil Wali Kota (Wawako) Batam Amsakar Achmad tinjau beberapa sekolah di Batam, Kamis (1/4/21).
Sekolah yang dikunjungi di antaranya SMPN 12 Kota Batam yang terletak di Batam Kota. Di sekolah tersebut telah disiapkan alat pengukur suhu tubuh, hand sanitizer dan tempat cuci tangan. Ada petugas juga yang mengawasi penerapan protkes.
Selain itu, tempat duduk antar murid juga berjarak sesuai ketentuan protkes. Siswa dan guru pun memakai masker. Siswa yang ikut belajar tatap muka pun tak semua siswa. Hanya sebagain dan sebagaian lagi bergabung lewat daring.
Baca Juga:
- 2.200 Guru Batam Divaksin, Diingatkan Protkes Jangan Kendor
- DPRD Batam Soal Belajar di Sekolah: SMP Boleh, SD Jangan Buru-Buru
Tak hanya berbincang dengan guru, Amsakar juga menyapa para siswa dan mengingatkan pentingnya menjalankan protkes. Amsakar berpesan kepada para siswa agar setiap selesai sekolah langsung pulang.
“Jangan kemana-mana lagi. Bapak berharap di rumah juga orang tua diajak untuk bersama terapkan protkes ini,” ajak Amsakar.
Setelah itu Wawako juga juga tinjau sekolah lain, yaitu di SDN 005 Batam dan SMPN 41 Batam di Lubukbaja. Di dua sekolah ini juga telah menerapkan protkes dengan baik. Siswa yang ikut belajar tatap muka hanya 30-40 persen dari jumlah biasanya. Selesai belajar para siswa langsung dijemput keluarga masing-masing.
Selain kelas, Amsakar juga meminta ruangan lain seperti ruangan guru juga diperhatikan protkesnya. Selain itu juga jangan sampai lupa menerapkannya di rumah dan di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
“Seluruh titik yang saya kunjungi alhamdulillah menerapkan prokes yang dimaksud. Cuci tangan, hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh hingga jarak kursi dan lain-lain,” ujarnya.
Baru-baru ini tiga sekolah di Batam ditutup sementara hingga dua pekan. Hal itu karena ada siswa yang positif Covid-19. Para siswa tersebut terpapar Covid-19 dari klaster keluarga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam Hendri Arulan mengatakan pihaknya bersyukur sekolah-sekolah yan telah belajar tatap muka menerapkan protkes dengan baik.
Baca Juga:
- 20 Sekolah di Batam Jadi Percontohan Sekolah Penggerak
- Rudi Berharap Program Sekolah Penggerak Tingkatkan SDM
“Bahkan di lingkungan sekolah tidak ada pemberlakuan waktu istirahat hingga menutup kantin,” ujarnya.
Hendri mengimbau orangtua murid juga disiplin menerapkan protkes di lingkungan tempat tinggal. Jangan sampai jadi klaster baru di sekolah.
“Karena dari tiga sekolah yang ditutup sementara semuanya berasal dari klaster keluarga,” ujarnya.
***