Barakata.id, Batam – Isu tentang pasar-pasar di Batam akan tutup selama dua minggu, beredar di tengah masyarakat sejak beberapa hari terakhir. Kabar itu membuat resah karena di waktu bersamaan, pemerintah juga meminta masyarakat agar tidak keluarga rumah.
Sejak wabah virus corona merebak dan sudah memakan korban jiwa di Batam, pemerintah memang kian gencar mengimbau warga supaya tidak keluarga rumah, kalau tidak ada keperluan penting dan mendesak.
Tapi tiba-tiba, entah siapa yang memulai, mencuat isu bahwa pasar di Batam akan tutup selama dua minggu. Kabarnya, penutupan pasar itu juga untuk mencegah penyebaran penularan virus corona atau Covid-19.
Baca Juga :
RS Khusus Corona Galang Batam Beroperasi 6 April
Isu tersebut sampai juga ke jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam. Selaku instansi yang salah satu tugasnya melakukan pembinaan pasar, Disperindag menegaskan bahwa isu pasar akan ditutup adalah tidak benar.
Masyarakat pun diminta tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan isu yang disebarkan oleh sumber tidak jelas.
“Kami dari Pemerintah Kota Batam menyatakan itu (pasar tutup) tidak benar,” tegas Kepala Bidang Pasar, Zulkarnain di Batam kemarin.
“Kami dari Disperindag selaku pembina pasar, sudah turun ke pasar-pasar untuk memastikan bahwa tidak ada penutupan pasar. Pasar tetap buka, dan pedagang masih tetap berjualan,” sambungnya.
Baca Juga :
6 Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Menangkal Corona
Zulkarnain mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi tentang isu yang berkembang di masyarakat soal pasar yang akan tutup selama dua minggu gara-gara wabah virus corona (Covid-19).
“Sekali lagi kami tegaskan, isu tidak tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pasar tetap buka seperti biasa,” ujarnya.
Dikatakannya, tim dari Disperindag Batam sudah disebar ke beberapa pasar di kota ini untuk menetralisir informasi hoax tersebut.
Terakhir, tim turun ke Pasar Aviari di Kecamatan Batuaji pada Senin (30/3/20) lalu. Menurut Zulkarnain, kehadiran tim Disperindag ke pasar-pasar untuk menghilangkan keresahan masyarakat lantaran isu tak jelas.
Pedagang jangan timbun barang