
Barakata.id, Tanjungpinang -Pantun akhirnya diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Gubernur Kepri pun senang dan langsung setujui rencana budayawan di Kepri untuk membangun Taman Budaya.
Perjuangan pengusulan pantun ini telah dimulai sejak 2016 oleh Komunitas Pantun dan Asosiasi Tradisi Lisan.
Diakuinya pantun oleh UNESCO membuat Gubernur Kepri Ansar Ahmad semakin berkomitmen membuat Provinsi Kepri menjadi Kepri Berbudaya.
Ansar langsung mengundang Dewan Kesenian Kepri untuk membicarakan perihal pengembangan kesenian dan kebudayaan di Kedai Kopi Batu 10, Tanjungpinang, Rabu (17/8/2022).
Baca juga : Pantun Tumbuh Subur di Batam, Jadi Kewajiban Pejabat Ketika Sambutan
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Dewan Kesenian Kepri Raja Ahmad Helmi mengatakan Gubernur Kepri memberikan pengarahan langsung kepada Dewan Kesenian Kepri dan Dinas Kebudayaan Kepri, untuk membuat berbagai program dan kegiatan dalam pengembangan kesenian di Kepri.
“Seperti kegiatan internal di Dewan Kesenian dan juga sinkronisasi dengan mitra strategis Dewan Kesenian seperti Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Provinsi Kepri,” ujar Raja Ajmad Helmi.
Ia mengungkapkan Ansar sangat mendukung pengembangna kesenian termasuk rencana dibangunnya Taman Budaya Kepri.
Menurut Raja Ahmad Helmi, Kepri memiliki tiga budaya asli yang sangat potensial untuk dikembangkan dan diperkenalkan di tingkat nasional dan internasional yaitu Mak Yong, Pantun, dan Joget Dangkong.
“Jadi memang Dewan Kesenian Kepri lebih fokus kepada kesenian yang sudah tertinggal dan jadi kearifan lokal, kami sudah banyak mendapat arahan dari pak Gubernur tentang kegiatan yang harus dijalankan,” katanya.
Baca juga : Ansar Kukuhkan 38 Anggota Paskibra 2022 Provinsi Kepri
Kepala Dinas Kebudayaan Juramadi Esram mengatakan pihaknya bersama Dewan Kesenian pada bulan bahasa di Oktober nanti akan memaksimalkan kebudayaan di Kepri.
“Ini tugas kita bersama antara Dinas Kebudayaan dan Dewan Kesenian,” kata dia.