Beranda Urban Nusantara

Gerah Desanya Dipermalukan, Padepokan Gus Samsudin di Blitar Ditutup Paksa Warga

330
0
Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin Jadab
Aksi massa warga Desa Rejowinangun yang membanjiri depan gapura Padepokan Nur Dzat Sejati, dan menuntut untuk ditutup aktivitas praktek perdukunannya. (foto: achmad/barakata.id)
DPRD Batam

Barakata.id, Blitar (Jatim) – Ratusan orang yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Rejowinangun menuntut Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin Jadab untuk ditutup serta mengkosongkan aktivitas perdukunannya.

Alasannya, warga merasa gerah karena dianggap telah membuat kegaduhan pasca kedatangan Pesulap Merah alias Marcel Radhival ke padepokan pada minggu lalu untuk pembuktian praktek perdukunannya.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Disamping itu, warga juga merasa kesal terhadap pihak padepokan yang banyak menelantarkan pasien yang belum sembuh berobat, sehingga akhirnya berkeliaran disekitar kampung karena tidak mempunyai uang untuk ongkos pulang.

Baca juga: Ramai, Gus Samsudin Tantang Duel Lagi Pesulap Merah di Blitar

“Kalau melihat, masih banyak alasan lainnya seperti tidak menguntungkan lingkungan, banyak pasien yang kena tipu, Kita kan lingkungan juga gak enak kena imbasnya,” ungkap salah warga yang mengaku bernama Triplek kepada barakata.id ditempat kejadian Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Minggu (31/7/2022) itu.

Hal yang sama juga disampaikan warga lainnya (Bekes), “kami warga sepakat untuk menutup tempat ini. Sebab, berdampak tidak baik bagi lingkungan, umumnya warga Desa Rejowinangun,” tambahnya.

Sementara itu, dari pantauan barakata.id di lapangan, aksi penutupan Padepokan Nur Dzat Sejati ini sempat terjadi ketegangan antara warga dengan petugas keamanan padepokan yang dipicu suara keras dari dalam padepokan.

Kendati begitu, ketegangan akhirnya dapat dilerai oleh aparat kepolisian, sehingga warga kembali tenang setelah mendengar himbuan-himbuan dari petugas.

Baca juga: Tidak Tunjukan KTP, Pesulap Merah Gagal Duel dengan Gus Samsudin Blitar

“Saya mohon jangan sampai ada yang bertindak anarkis yang bisa menyebabkan tindakan melawan hukum. Baik dari dalam maupun luar,” kata petugas Polsek Kademangan melalui pengeras suara.

Tak lama kemudian, Kepala Desa Rejowinangun Bhagas Wigasto juga ikut menenangkan warganya supaya tidak terprovokasi. Lalu mengajak empat orang perwakilan warga untuk negosiasi di Mapolsek Ludoyo Barat (Lobar) bersama pihak Gus Samsudin dengan disaksikan petugas kepolisian setempat.

“Demi menjaga kondusifitas keamanan wilayah, sementara waktu kita menutup padepokan untuk beraktifitas dan melakukan tabayun,” kata Bhagas dihadapan perwakilan warga dan pihak Gus Samsudin. (jun)