

Batam – Pemerintah terus mematangkan rencana pembangunan jalan tol di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Tim survei masih mengkaji beberapa pilihan jalur tol yang akan dibuat.
Sejak dua tahun terakhir, pemerintah memang semakin intensif mewacanakan proyek jalan tol di Batam. Pemerintah menganggap jalan tol dapat menunjang Batam sebagai daerah tujuan investasi dunia, sekaligus mengurai kemacetan yang mulai melanda kota berpenduduk sekitar 1,2 juta jiwa ini.
Senin (1/7/19) lalu, tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dan PT (Persero) Wijaya Karya atau PT Wika menemui tim dari Pemerintah Kota Batam untuk membahas lanjutan proyek jalan tol.
Pertemuan itu membicarakan pilihan-pilihan jalur yang akan dipakai untuk jalan tol. Pilihannya, antara menggunakan jalan lama yang sudah ada atau membangun jalan baru.
Baca Juga : Jalan Batam Dilebarkan, Pujasera Golden Land Tergusur
Di antara jalur tol yang dibahas adalah, akses dari pelabuhan ekspor-impor di Batuampar ke Bandara Internasional Hang Nadim di Nongsa. Jalur tol wilayah ini akan melintasi Jalan Sudirman dan Jalan Yos Sudarso.
Kemudian jalurn tol dari Pelabuhan Batuampar atau Batam Center ke kawasan industri Batamindo di Mukakuning, Seibeduk. Pilihannya, tetap melewati Jalan Ahmad Yani dari Simpang Kabil, atau membuka jalur baru.
Menurut Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dalam pertemuan itu ada kecenderungan untuk memilih pembukaan jalur baru.
Jika opsi pembukaan jalur baru yang dipilih, maka jalan tol Pelabuhan Batuampar-Bandara Hang Nadim akan menggunakan jalur di atas laut yakni melewati perairan Teluk Tering.
Begitu pula dengan jalan tol ke Mukakuning, kemungkinan akan menggunakan jalur baru dari Batam Center.
“Kami sempat usulkan lewat di atas laut Teluk Kering mengingat jarak lebih dekat, tapi terpikir pula soal rencana pengembangan kawasan ke depan nanti bagaimana. Apalagi biayanya otomatis akan lebih besar,” katanya usai pertemuan.

Amsakar menegaskan, opsi penggunaan jalan lama atau jalan yang sudah ada untuk jalan tol kemungkinan besar tidak dipilih. Pemko Batam lebih setuju jalan tol dibangun denga membuka jalur baru.
Meski demikian, tim masih akan melakukan pertemuan lanjutan dan membuat kajian maupun kalkulasi untuk opsi pembukaan jalur baru tersebut.
Amsakar mengatakan, tim dari Pemko Batam bersama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) juga tengah mengkaji dampak pembukaan jalur baru untuk jalan tol. Terutama jalur yang nantinya bakal melewati area perkantoran dan pemukiman warga.
Menurut Amsakar, jika proses survei dan kajian selesai, pembangunan jalan tol ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun.
Baca Juga : Tahun 2025, Tak Ada Lagi Jalan Rusak di Batam
Sebelumnya, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi sudah lebih dulu mengungkap opsi yang akan dipilih Pemko Batam untuk proyek jalan tol.
Rudi menegaskan, prinsip jalan tol adalah jalan bebas hambatan. Karena itu, ia ingin jalan tol di Batam juga tidak memiliki hambatan termasuk dari aktivitas lalu lintas di jalan yang sudah ada.
“Makanya saya maunya buat jalur baru,” kata Rudi.
*****