
Barakata.id, Batam – -Anggota Komisi VI DPR RI, Drs H Nyat Kadir meminta presiden mempertimbangkan kembali rencana pembangunan Rumah Sakit khusus virus corona di lahan bekas camp pengungsian Vietnam, Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Menurutnya, lokasi tersebut merupakan situs sejarah dan sudah dikenal sebagai salah satu ikon pariwisata Kota Batam
“Camp Vietnam ini merupakan situs sejarah dan menjadi objek favorit pariwisata yang ada di Batam. Banyak wisatawan manca negara yang berkunjung ke sana. Itu jelas-jelas mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam,” kata Nyat Kadir kepada Barakata.id, Kamis (5/3/20).
Nyat Kadir yang juga Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam ini menegaskan, sebaiknya rencana pembangunan Rumah Sakit Penyakit Menular yang dimaksud Presiden dibangun di tempat yang bukan objek wisata.
Baca Juga :
Cegah Virus Corona, Orang Sehat Tak Disarankan Pakai Masker
Tapi di tempat yang tersembunyi dan sepi dari pemukiman dan kegiatan pariwisata, serta tidak harus di Kepri.
“Saya minta Presiden mengkaji ulang, dan mencari tempat yang lain, sepi dari penduduk atau jauh dari pemukiman dan belum ada bangunan,” ujarnya.
“Saya kira hal itu perlu sehingga rasa kecemasan, kekhawatiran dari segenap masyarakat tidak terjadi. Kan Indonesia ini banyak pulau kosong dan tidak hanya di Kepri saja,” tegas Nyat Kadir.
Namun demikian, legislator Partai NasDem dapil Kepri ini juga mengapresiasi kesigapan pemerintah pusat atas perhatian dan kepedulian terhadap rakyat terkait virus corona.
Menurut mantan Wali Kota Batam ini, pemerintah telah bersungguh-sungguh melakukan upaya-upaya untuk memerangi virus corona yang sedang merebak dan meresahkan masyarakat.
“Tujuannya tentu untuk melindungi segenap Rakyat Indonesia. Dan itu harus kita apresiasi,” kata dia.

Nyat Kadir menuturkan, Camp di Pulau Galang itu merupakan tempat pengungsian orang Vietnam yang pada tahun 1979 -1996 sering dikenal sebagai manusia perahu.
Camp ini berada di Pulau Galang di bagian selatan Pulau Batam dengan jarak lebih kurang 7 km. Selama kurun waktu 7 Tahun. lembaga UNHCR, PBB mengumpulkan para pengungsi perang Vietnam ini, yang tersebar di beberapa pulau seperti: Pulau Natuna, Terempa, Pulau Anambas dan sekitarnya menjadi satu di tempat ini.
Baca Juga :
Daftar Anggota DPR, DPD dari Kepri dan DPRD Kota Batam Terpilih
Camp ini dulunya mempunyai beberapa macam fasilitas, seperti: klinik PMI, kantor administrasi dari PBB, tempat pendidikan anak-anak, makam, penjara dan lainnya.
Tempat ini kemudian ditutup oleh PBB secara resmi pada tahun 1997. Kemudian, pada tahun 2000, camp berganti nama menjadi Wisata Sejarah Galang Batam.
“Sampai sekarang, jika ada turis datang ke Batam, baik itu domestik maupun mancanegara, selalu menyempatkan diri berkunjung ke sana,” ujar anggota Mahkamah Kehormatan DPR RI ini.
“Banyak pelajaran yang bisa kita petik di tempat bersejarah itu. Karenanya saya berharap Presiden Joko Widodo mempertimbangkan kembali rencana menjadikan tempat itu sebagai lokasi pembangunan rumah sakit khusus penanganan penyakit infeksi menular,” pungkas Nyat Kadir.
*****
Penulis : Ali Mhd