Mutasi Virus Corona di Indonesia Ditemukan 54 Kasus

153
0
Mutasi Virus Corona baru yang ditemukan di Inggris.
Virus Corona baru yang ditemukan di Inggris.(foto: kompas)
DPRD Batam

Barakata.id, Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, melalui keterangan persnya yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden pada Senin (24/5/2021), menjelaskan adanya penemuan 54 kasus yang sudah terdeteksi di Indonesia dari hasil  mutasi virus Corona.

Kata Wamenkes, hal ini disebabkan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi. Yakni, peningkatan kasus Covid-19 pasca lebaran Idhul Fitri 2021.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

“Variant of concern virus Corona yang berasal dari India, Afrika, dan Inggris telah terdeteksi di Indonesia sebanyak 54 kasus, di mana 35 kasus berasal luar Indonesia sedangkan 19 kasus berasal dari penularan di dalam negeri,” kata Wamenkes Dante.

Baca Juga : 

Dari hasil pendataan diterangkan sudah ada kontak internal yang diketahui penyebarannya secara internal pula, dari variant of concern tersebut.

Maka dari itu, Wamenkes Dante pun meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna menghadapi potensi peningkatan kasus Covid-19 ini.

Baca Juga : 

Selanjutnya Dante membeberkan, kombinasi antara faktor eksternal berupa mobilisasi dan faktor endogen, merupakan mutasi dari virus yang menyebabkan kasus ini akan meningkat beberapa hari ke depan.

Untuk itu, kata dia, dengan terus digulirkannya berbagai upaya penanganan pandemi, seperti program vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan, serta upaya pemulihan ekonomi nasional, Dante optimistis pandemi ini dapat diatasi dengan baik.

“Jadi dengan berbagai macam kombinasi tersebut, kita akan menghadapi secara optimistis bahwa pandemi ini akan kita atasi dengan baik,” kata dia.

Sementara, faktor lain yang meningkatkan kasus Covid-19 yaitu dipengaruhi dengan tingginya mobilitas penduduk. Akibatnya, empat hari terakhir ini sudah mencapai di atas 5.000 kasus.

“Ini menunjukkan bahwa mobilisasi yang terjadi pascalebaran dan Ramadhan itu sudah mulai terlihat minggu ini. Jadi, kalkulasi prediksi yang kita lakukan mungkin akan mencapai peningkatannya sampai pertengahan Juni yang akan datang,” terangnya. (***)

Penulis : Achmad Zunaidi