Beranda Urban Nusantara

Muak Dibuai Janji, Anggota Separatis Papua Kembali ke NKRI

86
0
Anggota separatis Papua menyatakan kembali ke pangkuan NKRI, Sabtu (8/6/19). (F: Istimewa)
DPRD Batam

Papua – Beberapa anggota kelompok separatis Papua menyatakan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka mengaku muak karena terlalu sering dibuai janji-janji tentang Papua Merdeka oleh Goliat Tabuni, komandannya.

Selain janji muluk tentang kemerdekaan, mereka pun dijanjikan dengan jabatan jika Papua Merdeka. Namun, belakangan mereka sadar bahwa apa yang dijanjikan Goliat Tabuni hanya omong kosong belaka.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Telangga Gire, misalnya. Ia mengaku sering dibuai kemerdekaan Papua dan jabatan semu.

“Dibilangnya (Goliat Tabuni) tidak lama lagi Papua akan merdeka, dan saya dijanjikan jabatan tinggi. Ternyata semuanya itu tipu-tipu saja,” kata Telangga lewat penuturan Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/6/19).

Telangga mengatakan, ia bersama rekannya sesama pengikut Goliat hidup menderita di hutan selama bertahun-tahun. Mereka harus hidup kepanasan, kedinginan, kehujanan, dan kelaparan terus menerus

Menurut Telangga, selama ini untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, mereka hanya mengandalkan petatas dan keladi yang diambil dari kebun warga.

Sementara di sisi lain, mereka juga menyaksikan Padahal di sisi lain, dia melihat kampung-kampung dan kota-kota di wilayah Papua terus mwmbangun. Dan, “warganya pun hidup sejahtera”.

“Kami juga memikirkan anak-anak kami, mereka harus sekolah agar nanti hidupnya lebih baik, tidak seperti saya,” kata ayah 13 anak dari 4 istri itu.

Karena itu, lanjut Telangga, ia bersama beberapa temannya yang juga pengikut Goliat, berjanji untuk bekerja lebih baik agar bisa mengurus anak-anak menjadi orang yang berhasil.

“Saya anak ada 13 orang dari empat orang istri dan semuanya masih kecil-kecil,” kata dia

Telangga mengimbau teman-temannya yang saat ini masih bergabung dengan kelompok separatis Papua dan hidup pedalaman agar segera kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Ia bilang, “ingin melihat rekan-rekannya bisa hidup normal sebagai masyarakat biasa dan warga negara Indonesia”.

Serahkan senjata

Pada tanggal 6 Juni 2019 sekira pukul 17.00 waktu Indonesia timur (WIT), empat anggota Kodim dipimpin Sertu Jefri May bertemu dengan Telangga di Distrik Tingginambut. Telangga bersama beberapa temannya sesama anggota separatis menyatakan tekadnya untuk menyerahkan diri kembali ke pangkuan NKRI.

Hari itu juga, mereka diantar ke Makodim untuk menghadap Dandim di Distrik Mulia, Puncak Jaya. Pada pukul 23.00 WIT, Letkol Agus juga berkoordinasi dengan Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda tentang keinginan anggota KKSB itu kembali ke “pelukan Merah Putih”.

Proses penyerahan diri berlangsung aman dan lancar. Saat ini Telangga Gire dan rekannya, beserta senjata rampasan sudah berada di Makodim dalam rangka pendataan.

Telangga bersama tiga temannya menyatakan menyerahkan diri serta berikrar setia kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ, Letkol Inf Agus Sunaryo didampingi oleh 25 orang anggota Kodim di Kampung Wurak Distrik Illu, Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu (8/6/19) lalu.

Ikut bersama Telangga Gire adalah, Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27). Mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah munisi kaliber 7,62 mm.

Menurut Telangga, senjata itu adalah milik polisi yang dirampas pada saat penyerangan Polsek Karubaga, Kabupaten Tolikara pada tahun 2013.

Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda
berencana akan melaksanakan upacara penerimaan warga pada Selasa (11/6/19) dengan mengundang warga Mulia, Puncak Jaya.

Bupati pun berjanji akan memberikan pekerjaan serta membangun rumah untuk anggota separatis yang bersedia menyerahkan diri kembali ke pangkuan NKRI.

*****