Home Nusantara Menkes Tegur Pemkab Blitar Soal Pembelian Mesin PCR RSUD Srengat

Menkes Tegur Pemkab Blitar Soal Pembelian Mesin PCR RSUD Srengat

128
Mesin PCR RSUD Srengat
DPRD Batam

Barakata.id, Blitar (Jatim) – Pemkab Blitar ditegur Mentri Kesehatan (Menkes) serta bakal diperiksa dan diusut Kejaksaan Agung terkait pembelian mesin PCR di RSUD Srengat yang diduga kualitasnya di ragukan, dan selain itu harganya yang mencapai miliaran rupiah.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Blitar, Rahmat Santoso saat bertemu Menkes Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kemenkes, Jakarta belum lama ini.

artikel perempuan

“Saya ditegur oleh Menkes, karena pembelian mesin PCR merk R yang diragukan kualitasnya untuk RSUD Srengat,” kata Wabup Rahmat dikutip dari media lenteratoday, terbitan Minggu (30/5/2021)

Baca juga :

Lebih lanjut Wabup Rahmat menjelaskan, bahwa Menkes mempertanyakan kenapa membeli mesin PCR merk R, yang reagennya sulit dan harga alat tersebut juga mahal sampai miliaran rupiah.

“Kemudian ya saya jawab kalau saya tidak tahu, karena saya baru menjabat 3 bulan,” tuturnya.

Selain itu, Menkes juga mempertanyakan, apakah ada perjanjian apa antara pihak Direktur RSUD Srengat dengan pihak merk R. Karena reagennya sulit dicari, serta harga alatnya mahal. Ternyata, (alat PCR merk R) ini sudah tidak dipergunakan lagi, karena tidak direkomendasikan oleh Kemenkes.

“Kalau salah memilih, dan apalagi dibeli dengan uang rakyat, maka Kejaksaan Agung akan memeriksa dan mengusutnya,” ujar Wabup.

Masih dari keterangan Wabup, dirinya menemui Menkes, Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, pada minggu lalu dalam rangka meminta bantuan vaksin dan peralatan lainnya untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Blitar.

“Karena awalnya, kita memiliki mesin PCR di RSUD Srengat yang aneh. Reagennya tidak bisa didapat dari bantuan pemerintah, kalau beli harganya mahal,” bebernya.

Selanjutnya, kata dia, dari hasil pertemuanya, Kabupaten Blitar akan mendapat bantuan 55.000 vaksin, melebihi dari yang diminta. Bahkan tidak hanya itu, Kabupaten Blitar juga akan mendapat bantuan lainnya. Yakni, alat Test Swab Antigen, reagen, mesin PCR, mesin Extraksi, mesin HFNC dan ventilator.

Kemenkes saat memberikan bantuan secara simbolis kepada Pemkab Blitar di Jakarta.(foto:istimewa)

” Dan bantuan akan dikirim secara bertahap, dengan nilai total mencapai sekitar Rp 25 miliar,” kata Wabup.

Menurutnya, bantuan ini digelontorkan oleh Menkes dan Satgas Covid-19, setelah dirinya menjelaskan kondisi penanganan Covid-19 di Kabupaten Blitar yang belum maksimal.

“Karena selama ini laporan yang masuk ke provinsi dan pusat Kabupaten Blitar baik-baik saja, maka tidak pernah ada bantuan dari pusat. Kalau saya diam, sama saja saya membunuh warga Blitar,” tegas Ketua Umum DPP IPHI ini.

Selain diberikan bantuan, Kabupaten Blitar juga akan dijadikan percontohan penanganan Covid-19 di daerah.

“Untuk itu, saya mengapreasiasi apa yang sudah diberikan Menkes dan Ketua Satgas Covid-19, dengan secepatnya memanfaatkan bantuan yang diberikan.

Selain itu, segera menggerakkan seluruh OPD, Puskesmas, Pustu dan tenaga kesehatan lainnya untuk segera melakukan vaksinasi secara masif bila perlu datang ke rumah-rumah warga jangan menunggu,” tegasnya.

Masih dikutip dari media lenteratoday, Kepala BPKAD Kabupaten Blitar, Khusna Lindarti menjelaskan, bahwa anggaran pembelian alat PCR untuk RSUD Srengat sebesar Rp 2,717 miliar dengan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) pada APBD 2020 lalu.

“Itupun hanya untuk pembelian alat PCR nya saja,” terang Khusna.

Mengenai merk apa yang dibeli, Khusna mengaku tidak tahu karena data rencana penganggaran tidak menyebutkan merk apa.

“Jadi yang lebih tahu detailnya pihak RSUD Srengat,” tukasnya.(***)

Penulis : Achmad Zunaidi

Dapatkan update berita pilihan setiap hari bergabung di Grup Telegram "KATA BARAKATA", caranya klik link https://t.me/SAHABATKATA kemudian join.