

Dalam suatu debat politik, bagaimana bahasa tubuh tiap kandidat bisa ditafsirkan secara positif atau negatif, pun benar atau salah, tergantung pada situasi dan keyakinan seseorang. Itu pula yang ingin disampaikan penulis usai menyaksikan debat pasangan calon peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kepri 2020, Jumat (20/11/20) malam.
Penulis : Hendri Rahman
Direktur Batam Reseach Center
Tetapi ada faktor lain dari sisi debat Pilgub Kepri yang luput dari pandangan pemirsa TVRI, atau yang menyaksikan langsung. Yaitu raut wajah, ekspresi raut wajah dari tiap calon punya makna tertentu. Berikut datanya :
1. Soerya – Iman
Bahasa tubuh Soerya Respationo lebih konsisten sejak awal hingga akhir. Soerya orator yang baik dengan kemampuan retorika mumpuni.
Dia mampu menghilangkan rasa nervous dengan kepercayaan diri yang tinggi. Bertuturnya pintar, bahasa tubuhnya tergambar dengan baik.
Pasangannya Iman walau tidak banyak banyak memberikan jawapan tetapi mampu memberi kekuatan pada Soerya untuk menyampaikan fakta dan data yang update dalam Debat Pilgub Kepri semalam.
2. Isdianto – Suryani
Isdianto tipikal birokrat murni yang sabar, bertuturnya pintar dalam penempatan kalimat. Bahasa tubuhnya tergambar dengan baik dengan apa yang diucapkan karena dia tidak punya beban karena dia sedang berada dipemerintahan dan tinggal melanjutkan.
Dia terlihat lebih tenang karena apa yang diutarakan selama debat adalah apa yang sudah ia kerjakan. Gerakan tangan Isdianto mengikuti putaran matanya.
Jika seseorang tulus dan jujur maka gerakan tangan mereka cenderung mendahului kata-kata. Otak memberi tahu tangan untuk bergerak sebelum berbicara.
Sang Wakil Gubernur Suryani justru menjadi bintang bila dibandingkan dengan Iman dan Marlin. Suryani terlihat dan terdengar lebih menguasai medan pertanyaan.
Jawaban yang dipaparkan Suryani terdengar taktis dan penuh percaya diri. Ini bisa dimaklumi karena dia sering turun ke dapilnya dan paham masalah masyarakat.
3. Ansar – Marlin
Ansar Ahmad terlihat lebih berhati hati. Gestur wajahnya tidak seperti biasa, bila saat kampanye bahasanya mengalir dengan baik kali ini agak tegang.
Ansar terlihat jelas sering memaksakan diri tersenyum, tetapi Ansar lebih santai ketika segment ke 5 dan ke 6 saat saling tanya jawab kandidat. Dia lebih menonjol dalam studi kasus di lapangan.
Sang wakil, Marlin Agustina tampil biasa, mungkin karena baru pertama tampil di ajang debat resmi, salah menilai menjawab pertanyaan, terlihat seperti orang yang sedang menikmati tontonan.
Debat Pilgub Kepri 2020 telah usai. Saatnya masyarakat menentukan pilihan hingga hari pencoblosan 9 Desember 2020 nanti.
Apakah gestur wajah salah satu poin menentukan pilihan? Silakan dianalisa sendiri.
*****
Baca opini lain dari penulis:
- Ketika Calon Gubernur Mengobral Janji
- Menebak Politik Orang Minang: Pilih Siapa di Kota Batam dan Kepri