Beranda Urban Nusantara

Masalah Dugaan Diskriminasi Siswa ADEM di Jember, Gubenur Khofifah : Telah Selesai dan Kembali Normal

65
0
ADEM, saat selfi bersama Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Keceriaan siswa-siswi program ADEM, saat selfi bersama Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (foto: istimewa)
DPRD Batam

Jember – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan proses belajar mengajar yang ada di SMA Negeri Pakusari Jember telah berjalan dengan baik dan normal.

Baca juga : Menarik, Ini Beragam Prediksi Lembaga Survei untuk Capres Selanjutnya

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Terkait permasalahan antara guru dan murid yang sempat terjadi beberapa waktu lalu telah diselesaikan dengan baik oleh kedua belah pihak.

Oknum guru yang bermasalah tersebut telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

Saat ini yang bersangkutan juga tengah menjalani sanksi dipindahtugaskan dari aktivitas belajar mengajar dari SMAN Pakusari Jember.

“InsyaAllah semua permasalahan sudah diselesaikan dengan baik dengan cara-cara kekeluargaan. Keduanya pun telah saling memaafkan,” ungkap Khofifah dari keterangan resminya sabtu lalu (29/1) saat berkunjung dan mengadakan silaturrahim langsung di sekolahan tersebut.

Diketahui, beberapa waktu lalu sempat terjadi permasalahan dimana ada oknum guru SMAN Pakusari berinisial EBP dianggap berucap kurang tepat terhadap siswanya yang berasal dari siswa peserta P program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM).

Program ADEM ini merupakan salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam hal pemerataan kualitas pendidikan khususnya bagi anak-anak Papua dan Papua Barat terbaik serta daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) lainnya.

Mereka disiapkan agar memiliki kemampuan belajar yang setara dengan sebagian besar anak-anak di Pulau Jawa dan Bali.

“SMA ini kan ada dalam koordinasi Pemprov Jatim. Jadi dalam waktu dekat guru yang bersangkutan akan mendapatkan penugasan di tempat lain. Yang bersangkutan mendapatkan sanksi dengan dipindahtugaskan ke tempat lain yang tidak terkait dengan proses belajar mengajar. Kemudian hal-hal yang terkait dengan proses pembelajaran di SMAN Pakusari ini kita harapkan semua berjalan seperti semula termasuk murid yang ada dalam program ADEM semuanya bisa berjalan seiring dengan harapan dan cita-cita mereka,” kata khofifah.

Ia berharap, kedepan permasalahan seperti ini tidak terulang lagi di sekolah yang ada di seluruh Jawa Timur (Jatim). Sekolah mestinya memberi penguatan nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

Baca juga : Kontribusi Anak Muda Membangkitkan Denyut Nadi Ekonomi Papua

Terlebih, Indonesia adalah negara yang majemuk yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, budaya dan adat istiadat.

“Bagaimanapun persoalan seperti ini sebisa mungkin mesti diselesaikan dengan dialog yang penuh kedamaian. Karena, pada dasarnya semua adalah keluarga,” ujarnya.

Menurut khofifah, permasalahan ini menjadi perhatian dan pembelajaran untuk semua. Bahwa isu kesetaraan terus menjadi kesadaran bersama.

Masyarakat kini semakin cerdas, kritis dan mendambakan posisi dan peluang yang sama dalam kehidupan.

“Tidak ada yang lebih tinggi dan lebih rendah sehingga tidak boleh ada yang merendahkan karena isu SARA. Mari kita semua belajar agar kehidupan harmonis terus terjaga,” tuturnya.

Kata Khofifah, dirinya memiliki kedekatan tersendiri dengan tanah Papua. Dimana ia telah beberapa kali berkunjung ke Papua seperti Puncak Jaya, Wamena dan Tolikara.

Bahkan, dirinya bersama almarhum Gus Dur dan Franky Sahilatua dulu kerap menyanyikan lagu-lagu Papua.

“Artinya bahwa saya dan tanah Papua itu sangat dekat, dan Jawa Timur punya nilai luhur kekeluargaan termasuk dengan Papua. Mari kita jaga kekeluargaan dan persaudaraan kita bahwa Jatim adalah rumah bagi semua,” tuturnya lagi.

Dalam kesempatan tersebut Khofifah juga melakukan dialog langsung dengan para siswa program ADEM. ia juga mengajak menyanyikan lagu tanah Papua dan dipenghujung acara membagikan tali asih berupa pakaian olahraga dengan logo burung garuda.

Baca juga : Di Ponorogo, Jokowi Resmikan Bendungan Bendo Senilai Rp.1,1 Triliun

Sementara itu juga turut hadir dalam dialog tersebut yakni Pj. Sekdaprov Jatim yang juga Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, Bupati Jember Hendy Siswanto, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, Kepala SMAN Pakusari Jember Siswo Suryono, para guru dan murid SMAN Pakusari Jember yang merupakan peserta program ADEM. (humas Pemprov Jatim/jun)