

Barakata.id, Blitar (Jatim) – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pembaharuan Indonesia (LSM GPI) Blitar, Jawa Timur Jaka Prasetya pada saat orasi di depan kantor bupati Blitar dua hari yang lalu menuntut untuk membubarkan Tim Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (TP2ID) Kabupaten Blitar yang dinilai diduga gagal dalam menjalankan tugas.
Menurut Jaka, seharusnya TP2ID bentukan Bupati Blitar Rini Syarifah ini bisa bisa membantu mewujudkan visi misi Bupati Rini Syarifah dan Wakil Bupati (Wabup) Rahmat Santoso untuk masa pemerintahan tahun 2021-2024, serta dapat wujudkan perubahan dan kemajuan pembangunan sesuai dengan keinginan masyarakat.
BACA JUGA :Didemo LSM, DPRD Kabupaten Blitar Bakal Geber Pansus Dana Hibah Hoax
Namun, kata Jaka, selama di bentuk sampai sekarang masih belum mampu menunjukan merespon cepat permasalahan-permasalahan kondisi yang ada di lapangan. Sehingga kesannya, hanya sebagai wadah bagi orang-orang dekat atau tim suksesnya untuk dapat andil dalam menjalankan roda kepemerintahan.
“Karena menurut pandangan kami, mandulnya TP2ID Kabupaten Blitar sekarang ini karena tidak ada lagi dari unsur jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mampu atau berkompeten di bidangnya masing-masing. Justru buang-buang anggaran, pasalnya gajinya dibayar melalui APBD, dan juga apakah ada regulasinya?. Sehingga harus di bubarkan,” tegas Komandan LSM GPI Blitar saat berunjuk rasa di depan kantor bupati Blitar pada Senin (6/6) lalu.
BACA JUGA : LSM GPI Desak Polri Usut Tuntas Dana Hibah Hoax dari Kementrian PUPR Untuk Pemkab Blitar
Kemudian dari tuntutan itu, Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso saat menemui perwakilan dari peserta aksi masa mengatakan, bahwa pihaknya mengucapkan terimakasih atas saran-saran yang telah diberikan. Sehingga, aspirasi ini akan dibicarakan bersama dengan ibu bupati Blitar. “Jawabnya. (jun)