Batam – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyetujui tata kelola pengiriman limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari Pulau Batam. Ini menjadi titik terang setelah tertahannya limbah B3 di Batam sejak Januari lalu.
Direktur Promosi dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Budi Santoso mengatakan, masalah limbah B3 dibahas beberapa kali antara BP Batam, Kantor Bea Cukai Batam, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Batam, dan Kementerian LHK.
Pada rapat pertama, Kementerian LHK setuju menyampaikan surat kepada Bea Cukai Batam terkait tata kelola pengiriman limbah B3. Tapi, masih belum tuntas soal label, dan pengemasan limbah B3 tersebut.
Pada rapat kedua, tentang pertanggungjawaban pemasangan label dan cara pengemasan pengiriman limbah B3 itu dimintakan Bea Cukai Batam kepada Kementerian LHK. Kemudian dibalas dengan penyerahan surat ke Bea Cukai Batam bahwa pihak yang bertanggung jawab atas pelekatan label adalah industri penghasil limbah.
“Nanti akan ada koordinasi antara Dinas LHK Batam dengan Bea Cukai untuk berlangsungnya kembali pengiriman limbah B33 dari Batam,” kata Budi usai buka puasa bersama, Selasa (28/5/19) malam.
Menurut Budi, kabar ini merupakan kabar baik bagi Batam, terutama bagi kalangan industri, dan “meminimalisir dampak pencemaran lingkungan”.
“Pengirimannya harus sesuai tata kelola yang dipersyaratkan, seperti pemberlakuan manifes elektronik atau e-manifes agar lebih transparan. Ini juga sudah kami imbauan kepada para pengelola limbah B3 di Batam,” katanya.
Baca Juga : Tumpukan Limbah B3 Ganggu Industri di Batam
Limbah B3 ini menjadi persoalan serius bagi Batam. Tempat-tempat pembuangan sementara di sekitar kawasan industri di kota itu sudah dipenuhi tumpukan limbah.
Semua pihak berkepentingan dibuat pusing lantaran limbah tersebut tidak boleh diangkut ke luar Pulau Batam.
Limbah-limbah yang menumpuk tersebut sudah membuat kalangan industri di Batam tidak nyaman. Proses produksi di pabrik-pabrik terganggu.
Pengusaha pun dihantui sanksi hukum berdasarkan aturan di bidang lingkungan.
*****