

Barakata.id, Batam – Komisi II DPRD Batam menggelar rapat dengar pendapat (RDP) membahas kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) atau gas melon. RDP atau hearing itu digelar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam serta Pertamina di gedung DPRD Batam, Batam Centre, Rabu (2/10/24).
Ini merupakan RDP pertama yang dilakukan oleh Komisi II DPRD Batam periode 2024-2029 pascadilantik akhir September lalu. RDP itu dipimpin oleh Sekretaris Komisi II DPRD Batam, Safari Ramadhan.
“Kita dengar ada beberapa kendala, seperti pengangkutan, distribusi dari agen ke pangkalan, lalu ada juga indikasi mungkin agen-agen yang nakal. Ini coba kita benahi,” ujarnya.
Safari menegaskan, semua pihak telah sepakat untuk mencari solusi agar kelangkaan gas melon di Batam tidak berulang. Ia pun menyampaikan keyakinannya bahwa distribusi gas subsidi itu akan kembali normal dalam waktu dekat.
BACA JUGA : DPRD Batam Gelar RDP Penggusuran Kios di Lingkungan Pasar Melayu
Komisi II, lanjut Safari, berencana melakukan sidak ke berbagai tempat, termasuk ke Pertamina, pasar, hotel, dan restoran, untuk memastikan kelancaran distribusi gas elpiji 3 kg.
“Insya Allah, dalam waktu dekat ini, kita bersama-sama akan melihat bahwa distribusi gas melon ini normal kembali,” kata dia.
Dalam rapat itu, para Wakil Rakyat Batam juga meminta Disperindag melakukan tindakan dan memberikan sanksi pada agen atau pangkalan gas subsidi tersebut jika memang melanggar aturan.
“Jadi jangan hanya sanksi administratif saja. Atau diputus, lalu bisa lagi dilanjutkan,” kata Anggota Komisi II DPRD Batam, Mangihut Rajagukguk.
Mangihut mengatakan apabila ada pangkalan atau agen yang mencoba melakukan penyelewengan, bisa ditindak dengan tegas. Bahkan bisa terkena sanksi pidana sesuai yang diperbuat. Selain itu, jika ada oknum-oknum yang mengganggu selama proses pendistribusian gas bersubsidi bisa ditindak. Misalnya di pelabuhan atau di perjalanan.
“Siapa yang coba-coba mengganggu langsung laporkan ke polisi,” tegasnya.
BACA JUGA : Tagihan Listrik Melonjak, DPRD Gelar RDP dengan PLN Batam dan Konsumen
RDP tersebut, turut dihadiri oleh perwakilan PT Pertamina, yang memberikan penjelasan langsung mengenai permasalahan tersebut. Sales Branch Manager PT Pertamina, Gilang Hisyam memastikan bahwa stok gas melon di wilayah Batam dalam kondisi aman.
Selain itu, Pertamina bekerja sama dengan Disperindag Batam untuk segera menyelesaikan masalah distribusi agar tidak terjadi kelangkaan berkepanjangan.
“Kami memastikan bahwa stok gas melon aman untuk di Batam,” tegasnya.
Di ujung pertemuan, pihak Pertamina dan Disperindag meyakinkan Komisi II DPRD Batam, bahwa mereka mampu menuntaskan permasalahan kelangkaan gas elpiji bersubsidi di Batam ini dalam waktu singkat. Kedua instansi itu juga berharap masyarakat tidak merasa khawatir berlebihan terkait pasokan gas elpiji 3 kg. (bar)