Barakata.id, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) batah kalau vaksin Covid-19 mengadung mikrochip magnetik dan itu hoaks.
Bantahan ini mengomentari setelah adanya unggahan video yang beredar di media sosial, seseorang yang meletakkan koin uang Rp1.000 di lengan bekas suntikan vaksinasi Covid-19.
Lalu, hasilnya koin itu menempel, dan seolah-olah narasi itu membuktikan bahwa vaksin Covid-19 mengandung mikrochip magnetik adalah benar.
Baca juga : Kemenkes: Vaksin AstraZeneca Aman, yang Disetop Hanya Batch CTMAV547
Namun, menurut Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro, melalui keterangan resminya Jumat (28/5/2021) mengatakan persoalan tersebut perlu dikaji dengan baik.
“Lubang jarum suntik sangat kecil, tidak ada partikel magnetik yang bisa melewati. Vaksin berisi protein, garam, lipid, pelarut, dan tidak mengandung logam. Jadi perlu dijelaskan bahwa berita itu hoaks,” kata Sri di kutip dari infopublik.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menuturkan, bahwa vaksin Covid-19 itu mengandung bahan aktif dan non-aktif. Dimana bahan aktif itu berisi antigen dan bahan non aktif berisi zat.
Baca juga : Tak Semua Boleh Divaksin, Cek Apa Anda Masuk Kategori Ini
Kemudian, zat yang di maksut Sri yakni sebuah unsur zat yang dapat menstabilkan, serta dapat menjaga kualitas vaksin agar saat disuntikan masih baik.
Masih menurut Sri, adapun jumlah cairan yang disuntikan hanya 0,5 cc dan itu akan segera menyebar di seluruh jaringan sekitar, sehingga tidak ada carian yang tersisa.
“Sebuah logam dapat menempel di permukaan kulit yang lembab biasanya disebabkan keringat. Pecahan uang logam seribu rupiah terbuat dari bahan nikel dan nikel bukan bahan yang bisa menempel karena daya magnet,” kata Nadia.
Selanjutnya, Nadia berpesan kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan unggahan-unggahan tersebut, karena itu Hoaks. (***)
Penulis : Achmad Zunaidi