Beranda Urban Ekonomi

Kegiatan Dunia Usaha Triwulan IV Makin Bergairah

140
0
Ilustrasi. Kegiatan dunia usaha. F: Ist
DPRD Batam

Barakata.id, Jakarta- Bank Indonesia (BI) merilis hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang mengindikasikan kegiatan dunia usaha membaik pada triwulan IV 2020 meskipun masih dalam fase kontraksi. Nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada triwulan IV 2020 sebesar -3,90%, membaik dari -5,97% pada triwulan III 2020.

Baca juga:

“Perbaikan kegiatan usaha didorong oleh kinerja sejumlah sektor yang tumbuh positif, yaitu sektor Pengangkutan dan Komunikasi; Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan; Listrik, Gas dan Air Bersih, serta Jasa-jasa,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia, Erwin Haryono melalui keterangan tertulisnya, Rabu (13/01/2021).

Baca juga:

Selain itu, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Industri Pengolahan dan sektor konstruksi terindikasi membaik. Perbaikan kondisi kegiatan usaha didukung oleh permintaan yang meningkat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru, ketersediaan bahan baku produksi.

“Peningkatan jumlah pelanggan baru di subsektor listrik juga menunjukkan salah satu sektor yang tumbuh positif,” jelasnya.

Baca juga:

Indek Penjualan Membaik

Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, penjualan eceran secara bulanan tumbuh membaik ditopang oleh sebagian besar kelompok barang. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2020 yang tumbuh -1,2% (mtm), membaik dari -5,3% (mtm) pada Oktober 2020.

Grafis survei penjualan eceran November 2020. F: BI

Perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang, dengan penjualan Sandang, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Suku Cadang dan Aksesoris tumbuh positif.

Baca juga:

Secara tahunan, kinerja penjualan eceran periode November 2020 mengalami kontraksi dengan pertumbuhan IPR sebesar -16,3% (yoy), sedikit lebih dalam dari -14,9% (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama dipengaruhi oleh kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya.

Erwin mengatakan, pada Desember 2020, kinerja penjualan eceran secara bulanan diprakirakan meningkat. IPR Desember 2020 diprakirakan tumbuh sebesar 2,9% (mtm), didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru.

Baca juga:

Seluruh kelompok diprakirakan mengalami pertumbuhan yang positif, terutama pada kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya. Secara tahunan, kinerja penjualan eceran pada Desember 2020 diprakirakan masih dalam fase kontraksi dengan pertumbuhan IPR sebesar -20,7% (yoy).

“Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (Februari 2021) diprakirakan meningkat, sementara pada 6 bulan mendatang (Mei 2021) menurun,” ungkap Erwin.

Baca juga:

Indikasi peningkatan harga, kata Erwin, pada Februari 2021 tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 150,4, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 139,8.

“Peningkatan harga diperkirakan dipengaruhi perayaan keagamaan dan gangguan distribusi akibat cuaca yang kurang mendukung,” ucapnya.

Baca juga:

Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 161,7 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 163,9 sejalan dengan pasokan yang relatif terjaga saat momen Ramadan dan Idul Fitri didukung oleh distribusi yang lancar.

*****

Editor: Ali Mhd