Beranda Urban Nusantara

Kawasan Tangkuban Parahu Sudah Dibuka untuk Umum

188
0
Petugas Basarnas meninjau gunung Tangkuban Perahu sehari setelah erupsi di Subang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (27/7/2019). PVMBG menyatakan berdasarkan analisis, Gunung Tangkuban Parahu masih berpotensi erupsi dengan masih terekamnya tremor berkelanjutan. (AFP Photo/Timur Matahari)
DPRD Batam

Bandung – Kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu sudah dibuka untuk umum mulai hari ini, Senin (29/7/19). Para pedagang akan diprioritaskan untuk dapat kembali berdagang di lapak mereka.

“Pedagang ini suka atau tidak suka adalah andalan kami. Mereka di sini ada 1.200 orang, cari makan di sini. Akan kita briefing apakah clear, kalau bisa kita bikin bertahap sampai ke atas. Semuanya situasional,” kata Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada, pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Putra Kaban, Minggu (28/7/19) dikutip dari CNN Indonesia.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Pihak pengelola mengizinkan pedagang untuk menata kembali kiosnya setelah semua area sudah bersih dari abu vulkanik.

“Semua tergantung situasi. Kami sebagai penanggung jawab ini melihat situasi apakah sudah bagus atau tidak,” katanya.

Baca Juga : Erupsi Gunung Tangkuban Perahu Sudah Berhenti

Untuk kembali membuka area wisata kepada umum, Putra mengaku memerlukan sosialisasi. Selain menggeliatkan kembali aktivitas ekonomi TWA, pihaknya tetap berkoordinasi dengan PVMBG untuk memantau aktivitas vulkanologi Gunung Tangkuban Parahu.

“Situasi ini (ditutup) tidak boleh lama-lama. Karena memang rekomendasi mengatakan boleh (dibuka). Nanti kita diketawakan orang, rekomendasi 24-26 Juli kok normal level satu tidak boleh dibuka, orang heran nanti,” ujarnya.

Secara dua hari berturut-turut, pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu secara intens membersihkan abu vulkanik yang dimuntahkan pada saat erupsi Jumat pekan lalu.

“Ini adalah wisata andalan di Jawa Barat, sehingga kami betul-betul harus membersihkan agar pengunjung nyaman,” ujar Putra.

Dia memastikan, pascaerupsi gunung api tersebut, tidak ada korban jiwa.

“Di kawasan ini tidak ada orang camping dan jam 6 sudah tutup. Sejauh ini tidak ada korban. Kalau ada pun yang kena dampak abu pada saat erupsi, mereka beli tiket dan itu tanggung jawab kami,” katanya.

Masih terjadi getaran

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat masih melarang warga dan wisatawan mendekat ke Kawah Ratu, Gunung Tangkuban Parahu.

BPBD menyatakan, pada Senin (29/7/19), Gunung Tangkuban Parahu masih menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Dari pemantauan seismograf, masih terjadi tremor atau getaran dengan kekuatan 0,5 sampai 1 amplitudo.

“Masyarakat di sekitar, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata diminta tidak mendekat ke puncak Gunung Tangkuban Parahu pada radius 500 meter dari bibir Kawah Ratu,” ujar Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Jabar, Budi Budiman Wahyu seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga : Tango Perahu Meletus, Abunya Menyebar 4 Kilometer

Meski terlihat aktivitas vulkaniknya, namun status gunung itu masih dalam status normal.

“Hasil pemantauan pada tanggal 29 Juli 2019, pukul 08.30 WIB, status Gunung Tangkuban Parahu level 1, normal,” kata Budi.

Budi menambahkan, pihaknya bersama BPBD Kabupaten Bandung Barat serta BPBD Kabupaten Subang masih memberlakukan siaga erupsi Gunung Tangkuban Parahu.

“Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Pos Pemantau Gunung Tangkuban Parahu PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Badan Geologi sampai dengan waktu yang akan ditentukan lebih lanjut oleh komandan lapangan, berdasarkan hasil evaluasi lapangan setiap harinya,” katanya.

*****