Beranda Kepulauan Riau

Kasus Kriminal Anak di Batam Meningkat, Komisi IV DPRD Batam Gelar RDP

50
0
Kasus Kriminal Anak Batam
Komisi IV DPRD Batam menggelar RDP tentang maraknya kasus kriminal yang melibatkan anak-anak di Kota Batam, Rabu (10/2/21).
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Kasus kriminal yang melibatkan anak di Kota Batam meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi itu pun mendapat sorotan dari Komisi IV DPRD Kota Batam.

Bukan hanya sebagai korban, kasus kriminal tersebut juga menyeret anak di bawah umur sebagai pelaku. Berbagai kasus kriminal yang melibatkan anak di Batam di antaranya kasus pencabulan, pornografi, kekerasan dan kasus pidana lainnya.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Ketua Komisi IV DPRD Batam, Ides Madri mengatakan, saat ini Batam darurat kasus anak. Untuk menekan dan mencari jalan keluar guna mengatasi masalah ini, pihaknya menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan mengumpulkan sejumlah pihak terkait.

BACA JUGA : Sebar Konten Pornografi, Dua Anak di Batam Wajib Lapor

RDP itu digelar di ruang rapat Komisi IV DPRD Batam, Rabu (10/2/21) mulai pukul 10.00 WIB. Selain Ides Madri, RDP itu juga diikuti oleh sejumlah anggota Dewan seperti Aman, Ahmad Surya, Bobi Aleksander Siregar, H. Sahrul, Taufik Muntasir, dan Mohammad Mustofa. Tampak hadir pula Kepala Dinas DP3AP2KB, Dirreskrimum (PPA) dan Ketua KPPAD Batam.

Aman selaku pimpinan rapat mengatakan, Batam tercatat sebagai penerima penghargaan Kota Layak Anak dari pemerintah pusat. Namun, status tersebut kini menjadi dipertanyakan karena semakin banyaknya kasus kejahatan yang melibatkan anak-anak, baik sebagai korban maupun pelaku.

“Ini adalah pekerjaan rumah yang besar untuk kita semua. Anak-anak adalah agenerasi penerus kita, mereka harus mendapat perlindungan yang layak,” katanya.

Menurut Aman, seluruh stakeholder di Batam harus bersatu menekan dan mengatasi meningkatnya kasus kriminal anak di kota ini. Ia pun mengimbau para orangtua agar semakin memperketat pengawasan terhadap anak-anaknya.

“Anak itu menjadi penyejuk hati dan jiwa, anak juga bisa menjadi ujian bagi kita orang-orang tua ini. Ini bukan hanya tugas polisi tapi kita semua harus ikut bertanggung jawab. Orangtua juga harus betul-betul memperhatikan anaknya agar selamat dunia dan akhirat,” kata dia.

Dalam RDP itu, Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Kepri, AKBP Dhani Catra Nugraha mengatakan, permasalahan anak yang terjadi di Batam saat ini memang sudah sangat memprihatinkan. Ditambah dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, perkembangan pola pikir dan perilaku anak-anak juga berubah.

BACA JUGA : Patroli Cyber, Polda Kepri Bongkar Dugaan Pornografi di Batam, Dua Pelaku Masih di Bawah Umur

Dari data yang dihimpun Polda Kepri, kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur memang bukan hanya terjadi di Batam tapi juga di daerah lain di Provinsi Kepri. Namun, kasus di Batam paling mendominasi.

Kasus yang banyak terjadi di Batam, kata Dhani di antaranya kasus pornografi, kekerasan, pencurian dan tindak pidana lainnya.

“Kasusnya memang macam-macam. Belakangan ini, kita sedang menangani kasus anak yang paling menonjol di Batam yaitu kasus pornografi terhadap anak di bawah umur,” kata dia.

Selama tahun 2020, ada ratusan kasus yang melibatkan anak-anak di Batam yang ditangani Polda Kepri. Jumlah korban pun tercatat mengalami peningkatan.

“Kasus yang mendominasi adalah kasus pencabulan atau terkait pornografi. Untuk kasus pencurian itu relatif karena mereka (anak) banyak sebagai pelaku,” kata dia.

*****

Editor : YB Trisna