Rusia – Kapal selam penelitian milik Angkatan Laut AL Rusia terbakar di perairan Rusia, Senin (1/7/19). Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu menyatakan, ada 14 personel kru kapal tewas dalam insiden tersebut.
Dalam pernyataan itu, kebakaran terjadi saat kapal selam tersebut sedang melakukan pengukuran kawasan perairan Rusia. Para korban diketahui tewas lantaran keracunan asap.
Kementerian Pertahanan tidak memberi rincian terkait jenis kapal selam yang ditumpangi. Namun, sebuah media Rusia melaporkan bahwa kapal yang digunakan merupakan kapal selam mini bertenaga nuklir yang digunakan untuk operasi khusus.
Api berhasil dipadamkan dan kini kapal selam tersebut berada di Severomorsk, markas utama Armada AL Rusia bagian Utara.
Kementerian juga tidak menyebutkan berapa banyak kru yang menumpangi kapal selam ketika kebakaran terjadi. Laporan media setempat menyatakan beberapa anggota kru terluka dan dibawa ke rumah sakit.
Penyelidikan kecelakaan itu telah dimulai di bawah arahan panglima AL Rusia.
Baca Juga : Iran Siap Serang Armada AS di Kawasan Teluk
Mengutip BBC, Rabu (3/7/19), Presiden Rusia Vladimir Putin, pada hari Selasa (2/7/19), membatalkan jadwalnya untuk menghadiri sebuah acara di daerah Tver, barat laut Moskow, untuk membahas masalah tersebut dengan Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu.
Putin menggambarkan insiden tersebut sebagai sebuah kehilangan besar bagi Angkatan Laut Rusia, dan menyampaikan “duka cita yang mendalam” bagi keluarga para korban.
Tujuh kapten dan dua orang personel AL yang dianugerahi gelar kehormatan tertinggi, Pahlawan Federasi Rusia, adalah beberapa di antara mereka yang tewas di dalam kapal selam itu.
Belum diketahui apa penyebab kebakaran yang pada akhirnya berhasil dipadamkan kru lainnya. Juga tidak tahu berapa personel AL yang selamat.
Presiden Putin menyatakan bahwa dua pahlawan Rusia dan tujuh kapten “unggulan” – yang tampak luar biasa senior – turut menjadi korban tewas dalam upaya penelitian itu.
Sejumlah media di Rusia mengutip sejumlah sumber yang mengatakan bahwa mereka bisa jadi menumpangi kapal selam bertenaga nuklir, kemungkinan jenis AS-12 yang dirahasiakan. Kapal selam jenis itu diduga digunakan untuk misi-misi sangat sensitif.
Putin secara khusus langsung kembali ke Kremlin dari luar kota untuk memerintahkan menteri pertahanannya mengawasi jalannya proses penyelidikan.
Baca Juga : Rusia Tertarik Investasi di Galangan Kapal Batam
Sang presiden jelas sangat tidak ingin mengulang kembali penanganan buruk atas bencana kapal selam Kursk yang terjadi pada Agustus 2000, ketika 118 orang tewas.
Kecelakaan itu diselimuti rahasia – dan Putin pada awalnya tetap menjalani masa liburannya selama beberapa hari.
Kapal selam submersible biasanya berukuran lebih kecil dengan kapasitas penumpang yang terbatas dan didukung oleh kapal lainnya di permukaan, sementara kapal selam submarine merupakan kapal selam yang lebih besar dan mampu beroperasi sendiri dalam jarak jauh.
Kapal selam Kursk, yang hancur akibat ledakan di Laut Barents, juga merupakan bagian dari Armada AL Rusia bagian Utara.
*****