Barakata.id – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Kepri mengajak generasi milenial untuk mencintai batik. Ajakan itu dilakukan dengan digelarnya kompetisi desain ornamen batik Kepri. Kompetisi itu memperebutkan total hadiah senilai Rp22 juta.
“Kompetisi ini tujuannya untuk memperkenalkan batik sebagai warisan budaya,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi Kreatif Kadin Kepri Indina Putri Fadjar, Sabtu (13/6/20) saat bincang santai bersama media lewat aplikasi zoom.
Menurut Indina, batik dipilih sebagai topik dalam pengembangan ekonomi kreatif kali ini karena potensiya yang besar. Di saat pandemi, industri fesyen tidak mati. Sehingga alangkah bagusnya jika menggabungkan fesyen dengan batik. Apalagi memang batik sejauh ini identik dengan fesyen. Meskipun sebenarnya batik ini pengaplikasiannya bisa lebih luas, ke desaim interior misalnya.
“Di Kepri ini usia batik masih muda. Batik kurang dikenal. Untuk mengajak orang cinta batik butuh proses. Mesti mengenalkannya dulu, begitu sudah kenal baru bisa cinta. Ini masyarakat Melayu jangan samakan dengan di Jawa yang sejak zaman Majapahit sudah pakai batik,” kata Indina.
Baca Juga : Bisnis Fesyen Tak Mati di Masa Pandemi
Indina mengatakan Bekraf Kadin Kepri ingin mengembangkan program hulu ke hilir. Semacam kolaborasi. Di awal, pihaknya ingin menumbuhkan dulu antusiasme dan semangat orang-orang mengenai batik.
“Tidak semua milenial yang ikut kompetisi ini dituntut bisa membatik secara profesional. Membatik ini kan kerja bersama. Misalnya kekuatannya di desain gambar ya cukup bikin pola, kalau yang punya kesabaran ekstra mungkin bisa yang bagian melekatkan malam ke canting, dan lain-lain,” tuturnya.
Sementara itu, Panitia Pelaksana Milenial Membatik Ida Bagus Ngesti Dewa Manuaba berharap dari kompetisi ini akan muncul kreativitas milenial untuk mengangkat kearifan lokal di Kepri.
“Kompetisi ini diadakan untuk menggali ide-ide kreatif milenial. Agar melek budaya, salah satunya lewat batik. Jika awalnya jadi tahu, akhirnya bisa melihat batik sebagai sesuatu. Sehingga menimbulkan kecintaan terhadap kebudayaan batik,” kata dia.
Baca Juga : Rosmeri Puji Hasil Membatik Perempuan Kepri
Lelaki yang akrab disapa Budit itu juga berharap kecintaan terhadap batik bisa berimbas kepada sisi ekonomi. Banyak yang cinta membuatnya banyak dicari, sehingga jadi item yang nilai ekonomisnya tinggi.
Pendaftaran Kompetisi Milenial Membatik ini dibuka 1-22 Juni 2020. Kompetisi ini targetnya akan diikuti oleh 100 peserta. Juara 1 dari kompetisi ini akan mendapatkan hadiah uang tunai Rp10 juta. Juara 2 mendapatkan Rp7 juta dan juara 3 mendapat Rp5 juta.
“Mereka juga mendapatkan workshop untuk mewujudkan ornamen desain batik karyanya, serta Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Pemrov Kepri atas karyanya. Bukan hanya untuk juara 1 sampai 3, tapi benefit ini berlaku untuk pemenang 10 besar,” kata Budit.
Bagi yang merasa berat jika mendaftar secara perseorangan, kompetisi ini juga bisa diikuti secara berkelompok. Desain ornamen boleh dibuat dengan manual ataupun menggunakan digital. Tapi dalam pengumpulan karya tetap harus dikirimkan dalam bentuk softcopy.
***
Penulis : Asrul R