Beranda Urban Nusantara

Jokowi Utus Retno dan Erick ke UEA, Mau Bikin Alat Pendeteksi Covid-19

37
0
Alat Pendeteksi Covid-19
Menlu Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir diutus Presiden Jokowi ke Abu Dhabi, UEA untuk membahas kerja sama pembuatan vaksin dan alat pendeteksi Covid-19. (F: barakata.id/ist)
DPRD Batam

Barakata.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia menggandeng Uni Emirat Arab (UEA) untuk membuat alat pendeteksi Covid-19. Kerja sama kedua negara ini untuk percepatan penanganan pandemi yang disebabkan oleh virus corona.

Alat pendeteksi virus itu akan dibuat dengan teknologi laser laser berbasis artificial intelligence (AI). Muara kerja sama ini adalah pembuatan vaksin Covid-19.

Untuk membahas kerja sama bilateral tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutus dua menterinya ke Abu Dhabi, UEA. Dua menteri itu adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

Dalam jumpa pers virtual, Sabtu (22/8/20), Retno Marsudi mengatakan, salah satu upaya penguatan kerja sama di bidang kesehatan yaitu melakukan pertemuan dengan G42 Healthcare Al Holding, terkait penelitian dan pengembangan dan distribusi aplikasi pengujian dan perawatan Covid-19.

“Saat ini G42 tengah menjalin kerja sama dengan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) untuk vaksin, dan PT Indofarma Tbk (INAF) terkait test kit menggunakan teknologi laser dan AI untuk mendeteksi virus corona. Kita menilai teknologi ini dapat membantu tracing secara lebih cepat dan tentunya akan membantu mendukung kegiatan ekonomi yang aman,” kata dia, dilansir dari detikcom, Minggu (23/8/20).

Baca Juga :
G42 dari Arab Siapkan 10 Juta Vaksin Covid-19 untuk RI

Menurut Retno, pihak G42 menanggapi secara positif usulan-usulan dari Pemerintah Indonesia, dan akan melanjutkan komunikasi dan akan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia dalam waktu dekat.

Retno mengatakan, kerja sama lainnya antara lain, UEA akan membeli sekitar 30 ton produk buah-buahan, sayuran segar, makanan kering dari Indonesia. UEA juga bakal mengirimkan 20 ton peralatan kesehatan seperti hand sanitizer, masker, sarung tangan, dan lainnya.

Produksi dan pendistribusian vaksin

Retno mengatakan, antara Kimia Farma, Indofarma dan G42 Healthcare Holding telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk kerja sama yang mencakup cakupan di bidang penelitian, pengembangan hingga distribusi.

“Teknologi ini akan membantu tracing lebih cepat dan akan bantu mendukung bantu kegiatan ekonomi aman,” katanya dikutip dari CNBC Indonesia, Minggu (23/8/20).

Retno mengatakan, secara spesifik, MoU antara Kimia Farma dengan G42 tentang kerja sama pengembangan produk vaksin, dengan cakupan kerja sama di bidang produk pharmaceutical, layanan kesehatan, riset dan pengembangan serta uji klinis, serta produksi vaksin, pemasaran, dan distribusinya.

Kimia Farma akan mengirimkan satu tim khusus untuk melakukan pemantauan uji klinis tiga vaksin Covid-19 yang saat ini tengah dikembangkan oleh G42 yang bekerja sama dengan Sinopharm, perusahaan asal China.

Baca Juga :
Vaksin Covid-19: 120 dari 1.620 Relawan Sudah Disuntik, Ridwan Kamil Ikut

Indonesia bahkan telah mendapatkan komitmen dari G42 untuk 10 juta vaksin di tahun ini juga yang dijanjikan akan dilakukan pada kuartal III-2020.

Selanjutnya, MoU antara Indofarma dengan G42 tentang kerja sama kesehatan dengan cakupan di bidang penelitian, pengembangan, produksi dan distribusi teknologi berbasis laser dan AI untuk screening Covid-19.

Erick Thohir yang ikut hadir dalam jumpa pers tersebut menambahkan, kerja sama ini akan berlangsung untuk jangka panjang. G42 dengan Kimia Farma dan Indofarma akan melakukan penelitian bersama, alih teknologi, dan penggarapan pasar bersama vaksin untuk Timur Tengah dan Benua Afrika.

“Hal ini menunjukkan bahwa transformasi pada industri farmasi dalam negeri tidak membuat kita menjadi jago kandang. Kemampuan industri farmasi dalam negeri tak hanya mampu memenuhi kebutuhan nasional, tapi juga mampu menjadi partner yang baik dalam memperkuat produksi vaksin untuk pasar luar negeri,” kata Erick.

*****

Editor : YB Trisna