Beranda Kepulauan Riau

Jokowi-Ma’ruf Kuasai Lima Daerah di Kepri

Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2019 KPU Kepri

172
0
KPU Kepri
Ilustrasi. Rapat rekapitulasi suara Pemilu 2019 KPU Kepri di Hotel CK Tanjungpinang, Kamis (9/5/19). (Dok. Diskominfo Kepri)
DPRD Batam

Tanjungpinang – Pasangan calon presiden Joko Widodo- Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) berhasil menguasai perolehan suara di lima daerah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Dari 7 kabupaten dan kota di Kepri, paslon nomor urut 01 itu unggul di Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Karimun, Lingga dan Kepulauan Anambas.

Adapun dua daerah lagi yakni Kota Batam dan Kabupaten Natuna, hingga Jumat (10/5/19) belum dilakukan rekapitulasi oleh KPU Kepri. Pasalnya, dua daerah itu belum menyerahkan hasil rekapitulasi.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Untuk KPU Batam, sampai kemarin masih melakukan rekapitulasi suara tingkat kecamatan atau PPK. Sedangkan hasil dari KPU Natuna, masih dalam perjalanan menuju Tanjungpinang tempat KPU Kepri melaksanakan rekapitulasi tingkat provinsi.

Untuk diketahui, Kabupaten Natuna merupakan daerah yang paling terjauh jaraknya dengan Tanjungpinang dibanding daerah-daerah lain di Kepri. Dibandingkan waktu tempuh dari Batam ke Tanjungpinang yang sekitar satu jam lebih menggunakan kapal feri, maka dari Natuna logistik pemilu yang dibawa menggunakan kapal laut membutuhkan waktu tempuh hingga belasan jam.

Kemenangan paslon 01 atas paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) di lima daerah di Kepri diketahui berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara Pemilihan Presiden 2019 tingkat Provinsi di Hotel CK Tanjungpinang, Kamis (9/5/19).

Rincian perolehan suara yang diperoleh masing-masing paslon adalah, untuk Kota Tanjungpinang paslon 01 memperoleh 63.099 suara sedangkan 02 sebanyak 53.437 suara. Kabupaten Bintan paslon 01 mendapat 50.947 suara dan paslon 02 memperoleh 37.087 suara.

Di Kabupaten Kepulauan Anambas, paslon 01 memperoleh 17.240 suara dan paslon 02 mendapat 8.867 suara. Untuk Kabupaten Karimun paslon 01 memperoleh 70.783 suara dan paslon 02 mendapat 59.884 suara. Keunggulan terbesar pasangan Jokowi-Ma’ruf di Kepri terdapat di Kabupaten Lingga dengan kemenangan hingga 67 persen lebih.

Rapat pleno terbuka KPU Kepri itu diikuti seluruh seluruh Komisioner KPU dan Bawaslu se-Kepri. Di hari pertama, tampak pula perwakilan dari Pemerintah Provinsi Kepri, termasuk saksi-saksi dari partai politik peserta Pemilu 2019.

Selama rapat pleno, ratusan personel Polri dan TNI terlihat ikut berjaga mengawal situasi agar kondusif.

Batam Belum Selesai, Pleno Ditunda

Rapat pleno terbuka rekapitulasi suara Pemilu 2019 KPU Kepri di Hotel CK Tanjungpinang, Kamis (9/5/19).

KPU Kepri terpaksa menunda pelaksanaan rekapitulasi hingga Sabtu (11/519) lantaran hasil suara dari KPU Kota Batam belum selesai. Penghitungan suara yang belum rampung ada di PPK Sagulung.

Komisioner KPU Kepri, Arison mengatakan, rapat pleno akan dilaksanakan setelah hasil penghitungan suara di Batam selesai seluruhnya. Sampai Jumat kemarin, rekapitulasi hasil pemungutan suara 90 TPS di Kecamatan Sagulung, Batam masih berlangsung.

“Diperkirakan malam selesai karena jumlah panel rapat di PPK Sagulung ditambah menjadi 10. Mudah-mudahan Sabtu pagi kita sudah bisa melanjutkan pleno provinsi,” katanya.

PBB Kepri Tolak Hasil Pemilu 2019

Dalam rapat pleno KPU Kepri hari pertama, Partai Bulan Bintang (PBB) menyatakan menolak hasil Pemilu 2019 di Provinsi Kepri. Partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu beralasan, mereka menemukan banyak permasalahan yang tidak terselesaikan sampai sekarang.

Ketua Komite Pemenangan Pemilu PBB Kepri, Agus Salim mengatakan, kesalahan atau pelanggaran yang terjadi selama pemilu telah merugikan PBB. Penolakan PBB sudah disampaikan secara resmi melalui pernyataan di formulir yang diserahkan kepada Ketua KPU Kepri, Sriwati.

“Kami menolak seluruh proses dan hasil pemilu di Kepri. Kami minta Bawaslu Kepri merekomendasikan pemungutan suara ulang atau sekurang-kurangnya menghitung kembali suara peserta pemilu dari mulai tingkat terbawah,” kata Agus yang juga Ketua DPC PBB Tanjungpinang ini.

Setelah meninggalkan ruang rapat, kepada wartawan Agus mengatakan, kecurigaan pemilu tidak dapat berjalan baik sudah dirasakan pihaknya sejak hari pemungutan suara. Menurutnya kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) bekerja di luar batas normal manusia sehingga ditemukan banyak kesalahan dalam pendataan suara pemilih.

“KPPS bekerja mulai pukul 07.00 WIB sampai keesokan paginya lagi. Karena itu, banyak kesalahan penghitungan suara yang menyebabkan partai kami dirugikan,” kata dia.

Menanggapi penolakan PBB Kepri itu, Arison menegaskan seluruh rangkaian pemilu dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk perpanjangan waktu penghitungan suara di TPS merupakan kebijakan dari KPU RI.

Ia menyatakan, penolakan dan keberatan yang diajukan PBB sudah KPU Kepri. Meski demikian, pihaknya tetap akan melanjutkan rapat pleno rekapitulasi suara tingkat provinsi.

“Rapat pleno tetap dilaksanakan selama dua hari. Kemungkinan diskor kalau rekapitulasi suara di Batam belum selesai,” kata Arison.

Hal senada disampaikan Ketua KPU Kepri, Sriwati. Ia menegaskan, sesuai arahan dari KPU pusat, proses rekapitulasi akan terus dilakukan sambil menunggu selesainya rekapitulasi di KPU Batam.

“Saat ini kami baru menerima rekapituasi dari 6 kabupaten dan kota se-Kepri, Minus kota Batam karena hingga saat ini masih dilakukan rekapitulasi,” katanya, Kamis lalu.

Sriwati optimistis proses rekapitulasi Pemilu 2019 tingkat Provinsi Kepri dapat selesai sesuai waktu yang direncanakan.

Apresiasi Gubernur Kepri

Nurdin Basirun

Saat menghadiri pembukaan rapat pleno terbuka, Kami (9/5/19), Gubernur Kepri, Nurdin Basirun menyatakan apresiasinya kepada seluruh masyarakat Kepri atas kedewasaan berpolitik. .

“Alhamdulillah pelaksanaan pesta demokrasi di Kepri telah berjalan dengan aman, lancar, jujur, adil dan transparan serta demokratis. Saya memberi apresiasi kepada seluruh masyarakat Kepri, termasu para penyelenggara, pengawas maupun tenaga pengamanan,” katanya.

Nurdin mengatakan, siapapun yang akan jadi pemenangnya dalam Pemilu 2019 ini, apakah itu presiden, DPD, DPR dan DPRD hendaknya disambut dengan perasaan gembira. Bagaimanapun, hasil Pemilu 2019 adalah pilihan rakyat Indonesia.

“Mari kita salurkan energi positif berupa doa-doa terbaik bagi para pemimpin kita, agar mereka bisa amanah untuk membangun bangsa ini menjadi semakin baik lagi. Terutama untuk Provinsi Kepri yang kita cintai ini,” kata dia.

Hal serupa disampaikan Wakil Gubernur Kepri, Isdianto. Menurutnya, kondisi Kepri selama pelaksanaan Pemilu 2019 tetap kondusif.

“Terimakasih kepada seluruh masyarakat dan semua pihak terkait yang turut mensukseskan pemilu sehingga berjalan lancar, aman damai dan sejuk,” ujarnya.

Isdianto juga berpesan agar seluruh elemen masyarakat Kepri tetap tenang dan damai sembari menunggu hasil pengumuman resmi dari KPU RI. Ia menyatakan, perbedaan pilihan merupakan hal yang biasa dalam pesta demokrasi.

“Setelah semua ini, saatnya kita semua bersatu kembali, bergandengan tangan, bahu membahu membangun bangsa dan negara ini, membangun Kepri ini agar semakin maju sehingga sejahtera rakyatnya,” kata dia.

*****