Beranda Urban Traveling

Jam di Simpang Jam Kini Disimpan di Museum Raja Ali Haji

271
0
Pihak PT PP (Persero) menyerahkan jam yang dulu menjadi ikon Batam di Simpang Jam kepada Kepala Disbudpar Batam Ardiwinata. Jam itu kemudian disimpang di Museum Raja Ali Haji. (f: Disbudpar Batam)
DPRD Batam

Barakata.id, Sejarah – Jam yang dulu menandai salah satu simpang di Kota Batam hingga dikenal sebagai Simpang Jam, kini disimpan di Museum Raja Ali Haji. Nama Simpang Jam sendiri masih familiar hingga saat ini, kendati tugu jam yang jadi penandanya telah lama tiada. Simpang itu kini telah berubah megah sejak dibangun jembatan layang.

Kini, setelah pembangunan usai, sejumlah ikon Batam, salah satunya jam di tugu jam itu mulai dikumpulkan lagi oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Tujuannya untuk mengenang Batam di masa dulu.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Penelusuran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam terhadap jam di tugu jam itu sejak beberapa bulan lalu akhirnya menemui titik terang.

Baca Juga : Museum Batam Raja Ali Haji Diperkenalkan kepada Pemandu Wisata

Kepala Disbudpar Batam Ardiwinata mengatakan, jam yang berjumlah empat unit itu ditemukan di tangan PT PP (Persero), kontraktor yang mengerjakan proyek jalan layang tersebut.

“Sekarang jam itu bisa dinikmati lagi oleh masyarakat Batam karena ditampilkan di Museum Raja Ali Haji,” kata Ardi, Kamis (29/10/20).

Menurut Ardi, di museum tersebut ada beragam kategori benda peninggalan sejarah. Salah satunya kategori infrastruktur Batam. Segmen infrastruktur ini akan menceritakan bagaimana Batam yang dulunya kota administratif, hingga menjadi kota seperti sekarang ini.

“Ini upaya kita mengabadikan Batam dulu dan kini, salah satunya melalui Jam yang berada di Simpang Jam,” ujarnya.

Ardi menilai, jam tersebut sangat dikenal di kalangan warga Batam. Ia berharap, jam ini nantinya menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Batam untuk mengunjungi museum yang berada di Dataran Engku Putri tersebut.

Baca Juga : Yuk, Belajar Sejarah Riau Lingga di Museum Batam

“Kita masih terus mengumpulkan barang-barang bersejarah di Batam,” ujarnya.

Ardi mengaku, museum bekas Astaka MTQ itu masih terus diperbaiki dan dalam waktu dekat akan diresmikan dan dibuka untuk umum. Selain itu, beberapa koleksi masih dalam pengumpulan oleh tim.

“Rencana kita buka Desember. Tapi, beberapa rombongan dan pengunjung sudah ada yang melihat-lihat isi museum,” kata dia.

****
Editor: Asrul R