Beranda Kepulauan Riau Batam

Investor Malaysia Mau Bikin Peternakan Ayam Rp350 Miliar di Batam

128
0
Investasi Batam
Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto saat menerima kunjungan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Rumaksono di Kantor BP Batam, Batam Center, Senin (10/12/22). (F: barakata.id)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Investor asal negara Malaysia siap berinvestasi di Pulau Batam dengan nilai mencapai Rp300 miliar. Rencananya, investasi tersebut akan digunakan untuk membangun peternakan ayam dan produksi pakan ternak.

Rencana investasi itu terungkap dalam pertemuan antara Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Purwiyanto dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Rumaksono di Kantor BP Batam, Batam Center, kemarin.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Purwiyanto pun langsung menyambut baik rencana ekspansi investasi sektor agribisnis dengan nilai mencapai Rp350 miliar tersebut. Investasi tersebut berorientasi ekspor ke Singapura dan kapasitas produksinya diperkirakan mencapai 1 juta ekor ayam/bulan.

“BP Batam menyambut baik investasi ini. Ini potensi ekonomi yang tinggi karena menurut perhitungan bisa 80 ribu ekor ayam per hari, dan kalau ini bisa terealisasi maka ini yang pertama kali ada ekspor ayam dari Batam ke Singapura,” kata dia.

BACA JUGA : PT Infineon Batam Ekspansi, Total Investasi Rp1,2 Triliun

BP Batam, tegasnya, akan mengawal rencana investasi tersebut dan telah mengusulkan sejumlah lokasi investasi salah satunya di Galang.

“Tempat yang paling longgar di Galang dan kalau Galang bisa dipakai, ini akan mendorong perkembangan Batam. BP Batam mendukung serius baik dari segi lokasi, regulasi, dan perizinan,” ujar Purwiyanto.

Rumaksono pun mengapresiasi respon positif BP Batam atas rencana ekspansi bisnis yang tengah pihaknya fasilitasi. Ia mengatakan, Singapura sangat bergantung kepada impor ayam dan saat ini membutuhkan sekitar 3,6 juta ekor ayam/ bulan.

“Indonesia saya kira bisa mengambil pasar 1/3 nya sekitar 1 juta ekor ayam/bulan untuk bisa masuk ke Singapura, mengingat sebelumnya 100 persen ayam hidup dipasok dari Malaysia,” sebutnya.

“Ketika Malaysia melakukan banned ekspor untuk ayam hidup, Singapura mencari alternatif atau sumber baru untuk ayam hidup,” sambung Rumaksono.

BACA JUGA : Investasi KEK Galang Batang Bakal Ditambah Rp30 Triliun

Menurut dia, dipilihnya Batam bukan tanpa alasan. Pihak perusahaan telah memperhitungkan baik dari sisi logistik dan sisi waktu.

“Dari pengalaman mereka untuk pengiriman diperlukan waktu empat sampai lima jam dan kalau lebih dari itu mortality nya akan lebih tinggi,” sebutnya.

Diketahui perusahaan telah memiliki peternakan ayam di Kawasan Johor, Malaysia dengan fasilitas dan teknologi sesuai standar peraturan impor Singapura.

Setelah pertemuan, Atase Perdagangan KBRI Singapura beserta rombongan didampingi BP Batam langsung melaksanakan survei lokasi ke wilayah Agribisnis Temiang dan Pelabuhan Sekupang.

Hadir mendampingi pertemuan tersebut, Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam Enoh Suhato Pranoto, Direktur PTSP BP Batam Harlas Buana dan Kasi Pengadaan Direktorat Pengelolaan Pengadaan Fyka Fahala. (bar)