
Barakata.id- Kesehatan anak merupakan hal utama bagi orangtua. Termasuk kesehatan gigi. Gigi yang sehat, bersih dan rapi pasti jadi kebanggaan orangtua. Selain itu, anak juga akan ikut sehat jika gigi sehat.
Namun, orangtua juga harus tahu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi susunan gigi. Sehingga jika diabaikan tentu akan membuat penampilan anak kurang maksimal.
Baca Juga:
Mengatasi Anak yang Suka Mengemut Makanan
Dokter Gigi Spesialis Kesehatan Gigi Anak RS Awal Bros, drg Ilice Collins Wijaya, Sp.KGA mengatakan faktor genetik merupakan faktor utama yang mempengaruhi susunan gigi anak.
“Jika ayah memiliki ukuran rahang dan gigi yang besar, sedangkan ukuran rahang dan gigi kecil, maka ada kemungkinan anak akan memiliki susunan gigi yang kurang rapi,” kata drg Ilice, dikutip dari laman awalbros.com, Sabtu (26/12/20).
Tapi selain faktor genetik, ada beberapa kebiasaan lain yang bisa mempengaruhi susunan gigi anak. Faktor inilah yang bisa dicegah oleh orangtua, sehingga pertumbuhan gigi anak sehat dan rapi.
1. Menghisap jempol.
Kebiasaan menghisap jempol bisa mengakibatkan rahang atas kurang berkembang. Gigi depan atas akan terdorong jari ke depan sehingga mengakibatkan rahang menjadi tonggos.
Selain itu, menghisap jempol juga berbahaya karena bisa bikin jari anak luka.
2. Bernapas lewat mulut
Kebiasaan bernapas lewat mulut sangat tidak baik. Selain oksigen yang dihirup tak disaring, seperti jika lewat hidung, bernapas lewat mulut menyebabkan kepala memanjang. Lengkung gigi rahang atas sempit.
Tekanan otot pipi tak seimbang, bibir atas dan bawah tak dapat menutup sempurna. Sehingga sulit menelan makanan. Hal itu dapat membuat radang gusi, bau mulut dan gigi pun mudah berlubang karena rongga mulut kering.
Bernapas lewat mulut juga dapat membuat anak keracunan atau infeksi saluran cerna. Oksigen yang masuk ke paru-paru juga lebih sedikit sehingga anak menjadi lesu.
3. Mengasah gigi saat tidur
Selain suaranya juga tak nyaman didengar, mengasah gigi saat tidur bisa menyebabkan gigi jadi pendek dan aus. Jika sudah parah, gigi akan mengenai saraf. Hal itu menyebabkan gigi sensitif.
Tak hanya itu, mengasah gigi saat tidur juga bisa membuat gigi patah, goyang atau mengalami kelainan rahang.
Baca Juga:
6 Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Anak
Untuk mencegah kebiasaan buruk itu, drg Ilice menyarankan orangtua untuk mencari tahu penyebab kebiasaan tersebut.
“Orang tua perlu memotivasi dan mengingatkan anak,” kata dia,
Jika penyebab kebiasaan buruk itu tak juga diketahui, maka orangtua perlu membawa anak untuk konsultasi ke dokter gigi atau ke psikolog.
***
Editor: Asrul R