Beranda Urban Ekonomi

Industri Asuransi Jiwa Diprediksi Membaik di 2021, Bakal Tumbuh 7-8 Persen

76
0
Industri Asuransi Diprediksi Membaik
Forum Diskusi Jurnalis Kepri (FDJK) bersama AXA Mandiri menggelar diskusi terkait prediksi industri asuransi jiwa, Rabu (14/4/21). (F: Barakata.id)
DPRD Batam

Barakata.id, Ekonomi- Industri asuransi jiwa diprediksi membaik di 2021. Optimisme itu diungkapkan oleh Kepala Bagian Pengawasan Produk pada Direktorat Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kurnia Yuniakhir dalam diskusi terkait prospek industri asuransi jiwa 2021 yang dilakukan lewat zoom meeting, Rabu (14/4/21).

Kurnia mengakui, pandemi Covid-19 memberikan dampak ke semua sektor industri, termasuk asuransi. Namun, optimismenya tumbuh seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat.

“Karena vaksinasi, insha allah pertumbuhan premi dan aset di tahun ini jauh lebih baik daripada tahun lalu,” ujarnya.

Baca Juga:

Berdasarkan data OJK, premi industri asuransi tahun lalu sebesar Rp6,6 triliun. Namun untuk klaim mengalami penurunan -0,77 triliun,.

Beberapa penyebab klaim turun ini karena nasabah yang berkunjung ke rumah sakit berkurang. Pandemi membuat orang menghindari rumah sakit, kecuali untuk keperluan yang sangat penting.

Selain itu lalu lintas di jalan juga berkurang karena Covid-19. Ini karena tahun lalu lebih banyak pekerjaan dilakukan dari rumah. Sehingga klaim akibat kecelakaan juga berkurang.

Dalam diskusi yang digelar Forum Diskusi Jurnalis Kepri (FDJK) bersama AXA Mandiri itu Chief Business & Distribution AXA Mandiri, Theodores Tangke juga menyebutkan hal yang senada. Dia mengatakan, di 2020 pada kuartal terakhir sudah melihat ada kenaikan penjualan premi.

Menurut Theo, dalam kondisi pandemi kinerja asuransi mengalami banyak tantangan. Tapi tentu saja pihaknya berupaya memanfaatkan tantangan itu jadi peluang. Pandemi Covid-19 ternyata malah mendorong tingkat kesadaran masyarakat mengenai perlindungan kesehatan.

“AXA Mandiri berfokus pada proteksi jiwa dan kesehatan,” kata Theodores.

Di 2020 lalu, diakuinya klaim dan manfaat yang dibayarkan memang menurun dibandingkan tahun 2019. Di 2020 klaim yang dibayarkan sebesar Rp4,8 triliun.

“Sebelumnya, di 2019 klaim yang dibayarkan sebesar Rp5,3 triliun,” ujarnya.

Pengamat asuransi Dosen Universitas Riau Kepulauan Sri Langgeng mengatakan, industri asuransi jiwa diprediksi membaik dan memiliki peluang yang menjanjikan di masa mendatang.

Permintaan asuransi secara global sangat tinggi. Pandemi Covid-19 membuat masyarakat dunia memerlukan perlindungan jiwa dan kesehatan sehingga industri asuransi diprediksi tumbuh 7-8 persen.

Baca Juga:

“Selain itu, juga karena suku bunga yang rendah, bonus demografi dan meningkatnya harapan konsumen di kanal digital,” ujarnya.

Menurut Sri, di masa pandemi ini alangkah baiknya jika pemerintah juga turut membantu industri asuransi.

“Pemerintah bisa memberikan subsidi atau kartu berkaitan dengan premi asuransi jiwa,” kata Sri.

***

Editor: Asrul R