Indonesia dan Turki Kerja Sama Produksi Paracetamol

239
0
Produksi Paracetamol
Ilustrasi. (F: Freepik)
DPRD Batam

Barakata.id, Kesehatan- Pemerintah Indonesia dan Turki akan bekerja sama dalam bidang kesehatan. Rencananya kerja sama itu diwujudkan dengan melakukan produksi bareng obat Paracetamol.

Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Indonesia di Ankara Muhammad Iqbal. Dia mengatakan kerja sama ini adalan respon dari keluhan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kemandirian industri farmasi dalam negeri beberapa waktu lalu.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Iqbal mengatakan, saat itu Jokowi menyebut saat ini Indonesia bermasalah dengan produksi bahan baku obat.

Baca Juga:

Jadi, hampir sebagian besar obat yang kita produksi, bahan bakunya kita impor,” ucap Iqbal, dikutip dari CNNIndonesia, Sabtu (16/10/21).

Oleh karena itu, pihaknya pun mengeksplorasi kemungkinan melakukan produksi bersama dengan perusahaan di Turki yang telah mampu memproduksi bahan baku bahan obat tersebut.

“Terutama Paracetamol,” kata Iqbal.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada 12-13 Oktober lalu akhirnya mengunjungi Turki dengana genda membicarakan rencana kerja sama tersebut.

Untuk jangka pendek, sudah dilakukan dukungan obat-obatan terapeutik dalam bidang farmasi. Sedangkan untuk jangka panjang, kerja sama yang dilakukan Indonesia – Turki adalah distribusi pengadaan bahan baku obat.

“Pemerintah berharap agar kerja sama industri farmasi ini dapat memperkuat pemenuhan pasokan kebutuhan domestik dan dapat mengurangi impor bahan baku obat kita,”kata Retno.

Dalam sebuah kesempatan, beberapa waktu yang lalu, Presiden Jokowi memang pernah menyebut bahwa Indonesia masih terbatas dalam hal kemandirian industri farmasi.

Tak hanya terkait obat tapi juga vaksin sampai alat kesehatan. Ketidakmandirian itu, bahkan disebutnya sebagai sebuah kelemahan serius yang harus dipecahkan.

Baca Juga:

Sebelumnya, untuk menciptakan kemandirian industri farmasi, PT Kimia Farma Tbk dan anak usaha PT Pertamina (Persero) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah sepakat untuk membangun pabrik bahan baku obat Paracetamol.

Nilai investasi proyek ini bahkan cukup besar, diperkirakan sekitar Rp600 miliar. Kedua belah pihak telah menandatangani pokok perjanjian atau Head of Agreement (HoA) pengembangan proyek produksi paracetamol dari benzene pada Rabu, 30 Desember 2020.

Seperti diketahui kebutuhan akan produk paracetamol di cukup tinggi. Paracetamol termasuk salah satu produk obat yang banyak digunakan dan dikonsumsi di Indonesia. (asrul)