
Barakata.id, Kesehatan – Hentikan pandemi dengan aksi kecil bersama bukan hal yang tak mungkin. Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro.
Aksi nyata kecil itu menurut Reisa adalah dengan mengetatkan disiplin protokol kesehatan. Selain itu juga dengan mematuhi aturan pembatasan mobilitas dan di rumah saja.
Kemudian juga berani segera dites saat demam, batuk, pilek atau kontak erat dengan kasus positif. Selain itu juga jujur saat ditelusuri petugas pelacak kasus. Aksi kecil lainnya yaitu melaporkan diri ke puskesmas saat mengetahui adanya gejala Covid-19 di sekitar lingkungan.
Baca Juga:
- Tips Menghadiri Pernikahan Saat Pandemi Covid-19
- 10 Tips Liburan Aman dan Nyaman Saat Pandemi Covid-19
Reisa mengatakan satu tindakan kecil itu berarti ribuan, bahkan jutaan nyawa dapat diselamatkan dan kembali beraktivitas dengan sehat.
“Mari tunjukkan peran kita sebagai warga negara yang peduli untuk saling melindungi,” ujar dr Reisa, Sabtu dikutip dari covid19.go.id, Senin (5/7/21).
Covid-19 paling mudah menular di ruangan tertutup, pertemuan panjang lebih dari 15 menit, interaksi jarak dekat dan keramaian. Aktivitas lain yang membuka risiko penyebaran Covid-19 adalah percikan droplet saat menyanyi, berbicara dan tertawa.
“Maka penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah protokol kesehatan paling minimal yang perlu diterapkan semua orang saat ini, sekarang juga tanpa terkecuali,” ujarnya.
Reisa mengatakan, masker yang baik dalam melindungi dari virus adalah masker bedah sekali pakai, dan lebih baik lagi masker N95. Penggunaan masker dua lapis juga disarankan.
Namun, masker yang digunakan untuk melapisi adalah masker kain yang terdiri dari 3 lapis kain. Reisa mengingatkan untuk memilih masker kain yang ukurannya pas.
“Coba hembuskan napas dan rasakan apakah masih ada udara yang mengalir dari sisi atas dan sisi samping masker. Bila masih ada, atur kembali posisi dan kekencangan masker,” ujarnya.
Saat memakai dua masker, pastikan tetap bisa bernapas dengan nyaman dan tak pusing atau berkunang-kunang. Kemudian setiap empat jam sekali ganti masker. Pastikan buka masker jika tak ada orang lain atau jaraknya dua meter.
“Pastikan cuci tangan sebelum dan sesudah membuka masker,” tuturnya.
Meski ditutup kain, masker bedah harus dibuang setiap sekali pakai. Masker kain masih bisa dipakai lagi dengan catatan harus dicuci dahulu sampai bersih.
Selain pakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer harus dilakukan berulang kali. Terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain. Selain itu menyentuh wajah dengan tangan juga harus dihindari.
Reisa mengatakan, sering mencuci tangan dapat membunuh ribuan kuman yang ada di tangan.
Hal lain yang tak kalah penting adalah beraktivitas dari rumah saja. Sebab, berinteraksi hanya dengan orang yang tinggal serumah adalah yang paling aman. Jika harus meninggalkan rumah upayakan menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain.
Jika harus kontak dengan orang lain, perhatikan durasi, jarak interaksi dan ventilasi udara.
Baca Juga:
- Hati-Hati Masker Palsu, Kenali Tanda Masker Layak Pakai
- Jangan Asal Pakai Masker, Perhatikan 7 Hal Penting Ini
“Usahakan di ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang bagus. Jangan berlama-lama, langsung ke inti interaksi atau percakapan,” kata Reisa.
Bagi yang harus bekerja di kantor, pastikan jadwal dan kategori industri pelayanan sesuai aturan pemerintah di masa PPKM Darurat. Ruangan kantor pun harus sering disemprot disinfektan. Kemudian buka pintu dan jendela. Jika pintu atau jendela tidak dapat dibuka, maka air purifier dengan hepa filter dapat digunakan di dalam ruangan.
***
Editor: Asrul R