Beranda Urban Nusantara

Hadiri Musda APD Kabupaten Blitar, Makde Rahmat Pesan Jangan Terpecah Belah

55
0
Musda APD Kabupaten Blitar
Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso tabuh gong, tanda dimulainya Musda APD Kabupaten Blitar. (foto : ahmad/barakata.id)
DPRD Batam

Barakata.id, Blitar (Jatim) – Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso menghimbau kepada siapa pun yang menduduki kepemimpinan Asosiasi Pemerintah Desa (APD) yang akan melebur menjadi Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) harus mampu membawa gerbong organisasi ini lebih inovatif, akuntabel dan berintegritas.

Tambahnya, APD harus tetap selalu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan kabupaten Blitar yang lebih maju, sejahtera, adil dan demokratis. Pasalnya, hal ini sesuai dengan amanah tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

“Mengingat, PAPDESI merupakan sebuah organisasi yang menaungi para pamong desa, sehingga diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan bisa membawa misi visi bupati dan wakil bupati Blitar,” ujarnya usai membuka Musyawarah Daerah (Musda) APD tahun 2021 di Wisata Kampung Coklat, Blitar pada Selasa (30/11/2021).

Baca juga :

Selain itu, Makde Rahmat (sapaan akrab wakil bupati Blitar) menghimbau kepada seluruh kepala desa agar penggunaan dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) supaya dirancang untuk memprioritaskan dan mendorong percepatan pembangunan daerah. Sehingga, tercipta kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.

Sedangkan siapa pun nantinya yang terpilih, ia berpesan agar bisa menjadi gerbong dan memiliki banyak ide ide positif yang berpihak kepada masyarakat, sehingga dapat berkontribusi positif dalam pencapaian visi misi Bupati dan Wakil Bupati.

“Siapapun yang terpilih jadi ketua nanti tetap bersatu tidak pecah dengan membuat asosiasi baru dan tetap amanah untuk kemajuan desa serta tetap mengingatkan pada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan karena pandemi masih ada dan akan muncul varian baru yang lebih berbahaya,” tegas Wabub Rahmad Santoso. (adv/kmf/jun)