Home Kesehatan Glioblastoma, Kanker Otak yang “Membunuh” Agung Hercules

Glioblastoma, Kanker Otak yang “Membunuh” Agung Hercules

207
Agung Hercules Meninggal dunia setelah hampir setahun berjuang melawan kanker yang menyerangnya, Kamis (1/8/19) sore. (F: Instagram @agunghercules88)
DPRD Batam

Batam – Aktor Agung Hercules hampir setahun berjuang melawan kanker otak glioblastoma sebelum meninggal dunia, Kamis (1/8/19) sore di RS Dharmais, Jakarta Barat di usia 51 tahun.

Apa itu kanker glioblastoma? Mengutip laman Hello Sehat, dan dilansir Kompas, glioblastoma juga dikenal dengan sebutan glioblastoma multiforme (GBM). Ia adalah tumor otak atau glioma yang berkembang dengan sangat cepat.

artikel perempuan

Glioblastoma termasuk ke dalam tumor ganas (kanker) stadium 4, di mana sebagian besar sel tumor akan terus bereproduksi dan membelah diri pada waktu tertentu.

Baca Juga : Kabar Duka, Agung Hercules Meninggal

Tumor ini terbentuk dari perkembangan abnormal sel otak yang disebut dengan astrosit yang berfungsi menjaga kesehatan sel saraf otak.

Oleh karena itu, kanker ganas satu ini juga dikenal sebagai astrositoma stadium empat. Umumnya, kanker jenis ini terjadi pada orang dewasa. Tapi, glioblastoma bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.

Gejala yang muncul bisa berbeda-beda, bergantung bagian otak mana yang terserang tumor. Namun, secara umum, glioblastoma memiliki beberapa gejala sebagai berikut:

– Sakit kepala yang tak kunjung hilang, pada beberapa tipe akan memburuk di waktu pagi.
– Penglihatan ganda atau kabur
– Mual dan muntah
– Kehilangan nafsu makan
– Perubahan mood dan sifat
– Penurunan kemampuan berpikir dan belajar
– Kejang

Ilustrasi, kanker otak glioblastoma

Apabila tumor ini berkembang hingga mengenai saraf-saraf tertentu, penderitanya juga dapat mengalami beberapa gejala seperti lemas atau perubahan mimik wajah, hilangnya koordinasi, atau bahkan kemampuan mengingat.

Tumor ini juga dapat memengaruhi kemampuan berbahasa apabila berkembang di bagian otak yang memiliki fungsi tersebut. Akibatnya, pasien akan kesulitan dalam berbicara atau memahami pembicaraan.

Pencegahan dan pengobatan

Umumnya, kanker jenis ini bisa diobati dengan operasi, terapi radiasi dan kemoterapi. Tidak ada cara untuk mencegah kanker otak, tetapikita dapat mengurangi risiko kanker otak dengan cara berikut ini:

– Hindari paparan pestisida dan insektisida.
– Hindari paparan bahan kimia karsinogenik.
– Hindari merokok.
– Hindari paparan radiasi yang tidak perlung tidak perlu

Jika kita memiliki riwayat keluarga yang mendeirta penyakit kronis ini, jangan khawatir. Berbagai peyakit tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor risiko lain seperti pola hidup hingga paparan radiasi.

Baca Juga : Menjaga Jantung Sehat ala Mikha Tambayong

Merangkum dari Healthline, karena memang belum diketahui secara pasti apa penyebab tumor otak, maka kita tidak bisa mencegah kondisi ini. Namun, kita tetap dapat memperkecil peluang dan risiko terkena penyakit ini.

Memperkecil risiko tumor pada otak bisa dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup sehat, berolahraga dengan rutin, meninggalkan kebiasaan merokok, dan mengonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kanker otak ini, silakan konsultasi ke dokter.

*****

Dapatkan update berita pilihan setiap hari bergabung di Grup Telegram "KATA BARAKATA", caranya klik link https://t.me/SAHABATKATA kemudian join.