
Barakata.id, Batam – Pertama melihat Najwa Shihab, sebagian besar orang akan langsung menebak kalau ia adalah keturunan Arab. Secara fisik, Najwa Shihab memang mencerminkan identitas orang Arab.
Pertama, dari nama keluarganya; Shihab. Lalu, mata belo dan hidungnya yang bangir. Pas dengan ciri-ciri orang Arab.
Sejak kecil, wanita berusia 42 tahun yang terkenal dengan acara “Mata Najwa” itu bahkan sudah kenyang dengan ejekan dari teman-temannya yang kerap menyebutnya ‘Onta’ dan ‘Idung’.
Baca Juga : Foto-Foto Hot Wulan Guritno, Pesona yang Tak Pernah Luntur
Tapi faktanya, seluruh dugaan itu menjadi agak keliru setelah wanita kelahiran Makassar, 16 September 1977 melakukan tes DNA.
Penelitian DNA yang dilakukan Profesor Herawati Sudoyo dan rekan-rekan di Lembaga Eijkman membuktikan kalau Najwa Shihab bukan keturunan Arab tulen. Hasil tes DNA menunjukkan Najwa Shihab mengandung sepuluh keragaman genetika.
Gen yang paling kuat adalah Asia Selatan, 48 persen. Bahkan gen Arab-nya yang cuma 3 persen masih kalah dominan dibanding Asia Timur, yang 4 persen.
Hasil tes DNA Najwa tersebut menjadi bahan tertawaan di grup percakapan keluarganya.
“Anak siapa, lu? Adopsi, ya? Kok, Arabnya cuma 3 persen?” kata Najwa Shihab di Jakarta, Sabtu lalu, seperti dilansir dari Tempo. co.

Najwa Shihab memang tidak pernah merasa sebagai orang Arab. Putri cendekiawan muslim Muhammad Quraish Shihab itu menyebut dirinya orang Makassar.
“Karena lahir dan pernah tinggal di sana,” ujarnya.
Baca Juga : Ekaterina K, Dokter Cantik Rusia Tewas karena Cemburu
Najwa pun tidak merasa heran memiliki fragmen DNA dari banyak bangsa.
“Karena saya tahu moyang saya berasal dari Hadramaut (Yaman) dan Habib Ali itu ayahnya kakeknya Abi (Quraish Shihab). Jadi saya garis keturunan keempat dari Hadramaut yang kebanyakan seorang pedagang, seorang pendakwah juga, jadi memang berkeliling,” kata dia.
Lain cerita sekarang, identitas semacam itu kerap dipakai untuk menjatuhkan seseorang atau menjadi bahan adu domba. Sebagai figur publik, Najwa Shihab tak luput dari hinaan semacam itu.
Adanya tes DNA ini menurut dia menjadi menarik. “Yang suka pakai politik identitas, yuk ah rame-rame tes DNA,” ucap dia.
*****