

Barakata.id, Batam – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan baru saja terjadi gempa di Maluku Barat dan Alor Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (19/1/21). Gemba yang terjadi di dua daerah itu berkekuatan 5,2 magnitudo.
Menurut catatan BMKG, gempa di Alor NTT terjadi sekitar pukul 13.01 WITA. Pusat gempa berada 127 kilometer arah Timur Laut Alor, di bawah laut dengan kedalaman 434 kilometer.
“Tidak berpotensi tsunami,” tulis akun Twitter @infoBMKG yang dikutip, Selasa (19/1/21) siang.
Baca Juga :
- Gempa M 4,6 Guncang Pasaman Barat, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- BMKG: Ratusan Gempa Terjadi di Sulawesi Tengah April-Mei
- Awas! Potensi Gempa dan Tsunami Lebih 3 Meter Terjadi di Sukabumi
Tak lama kemudian, fenomena alam dengan kekuatan sama juga mengguncang wilayah Maluku Barat Daya. BMKG mencatat guncangan akibat gempa terasa sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Lokasi gempa di Maluku Barat berada di 7.48 Lintang Selatan (LS), 125.36 Bujur Timur (LT). Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 434 kilometer, persisnya di 208 km Barat Tiakur Maluku Barat Daya dan 293 km Barat Tiakur Maluku Barat Daya.
Hingga saat ini, belum ada laporan tentang kerusakan yang diakibatkan gempa tersebut, baik di NTT maupun Maluku Barat Daya.
Waspadai multi risiko
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi multi risiko baik dari aspek cuaca, iklim, gempa atau tsunami yang semakin meningkat terutama memasuki Januari, Februari hingga Maret 2021.
“Sampai Maret masih ada potensi multirisiko, tapi untuk hidrometeorologi puncaknya pada Januari-Februari. Tapi seiring dengan itu, potensi kegempaan juga meningkat, mohon kewaspadaan masyarakat,” kata kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (15/1/21) lalu.
Baca Juga :
- Calon Ibu Kota Baru Disebut Berisiko Tsunami 15 Meter
- Gempa M 7,4 Guncang Banten, Potensi Tsunami 3 Meter, Evakuasi Warga!
Sejak Oktober 2020, BMKG telah mengeluarkan informasi potensi bencana bersamaan dengan prakiraan musim hujan. Bahkan sejak awal Januari 2021, sejumlah daerah mengalami bencana banjir dan tanah longsor akibat peningkatan curah hujan.
Begitu pula dengan potensi kegempaan, gempa dengan kekuatan signifikan terjadi disejumlah daerah, yang terbaru gempa dengan magnitudo 5,9 yang mengguncang Majene Provinsi Sulawesi Barat pada Kamis (14/1/2021) pukul 13.35.49 WIB.
Kemudian gempa tektonik dengan kekuatan yang lebih besar M6,2 terjadi pada Jumat (15/1/2021) dinihari pukul 01.28 WIB yang lebih mengguncang dan merusak.
“Episenter gempa kurang lebih sama terletak 6 kilometer arah timur laut Majene dengan pusat gempa 10 kilometer. Ini gempa dangkal yang tentunya karena magnitudonya sangat besar, guncangannya juga sangat dirasakan di permukaan,” ujar Dwikorita.
*****
Editor : YB Trisna