

Barakata.id- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam tengah bersemangat geliatkan batik di Batam. Maka Batam Batik Fashion Week (BBFW) kembali digelar.
BBFW ini merupakan iven kedua. Sebelumnya BBFW pernah digelar pada November 2019 lalu. BBFW ini digelar mulai Rabu- Minggu (9-13/9/20) di Dataran Engku Hamidah. Ketua Dekranasda Batam Marlin Agustina mengatakan pihaknya tengah giat mengenalkan batik Batam. Khususnya kepada kalangan anak muda.
“Konsep 2021 memang pengembangannya ke anak muda,” kata Marlin saat pembukaan BBFW, Rabu (9/9/20) sore.
Baca Juga:
Marlin Ajak Milenial untuk Mengenal Batik
Untuk mencapai tujuan itu, beberapa waktu lalu Dekranasda Batam juga telah melakukan roadshow ke 12 kecamatan yang ada di Batam.
“Para milenial di 12 kecamatan banyak yang tak kenal batik Batam. Tapi setelah dikenalkan mereka jadi antusias,” tuturnya.
Menurut Marlin selama ini mereka bukannya tak tertarik, tapi tidak terangkul. Bahkan sejak diperkenalkan para milenial ini malah minta diajarkan membatik.
Tak harus batik dalam bentuk kain atau pakaian, Dekranasda mendorong yang jadi keinginan anak-anak muda. Salah satunya dengan memberikan pelatihan-pelatihan.
“Apa yang dimau anak-anak muda kita dukung, Mau batik ayo batik, mau aksesoris, ayo,” kata Marlin.
Tidak tanggung-tanggun, BBFW kali ini menampilan berbagi corak batik Batam. Ada Marlin Dua Alam, Ikan Marlin Berseri Gonggong Menari, Cengkrama Marlin, Marlin Terumbu dan Ikan Marlin Gelombang Berseri.
Tak hanya menampilkan batiknya Dekranasda, BBFW juga memamerkan hasil karya para pengrajin batik di Batam. Sesuai namanya, iven tersebut juga menampilkan fashion show busana hasil karya para desainer ternama.
Ada tujuh desainer yang terlibat dalam show tersebut. Masing-masing mengkombinasikan batik dalam busananya. Para desainer itu diantaranya, Aritas, HM Fashion, Andi Hikmah, Batik 37, Teras, Rahmah Eka Permatasari, dan Althafunissa.
Busana yang dirancang ini disesuaikan dengan minat para milenial. Sehingga tampilannya lebih segar, kekinian dan tidak monoton.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang membuka BBFW mengatakan tak hanya motifnya, kualitas batik Batam dari sisi bahannya juga harus ditingkatkan. Sebab tujuan diperkenalkannya batik Batam ini kan bukan hanya untuk konsumen dalam kota saja. Melainkan untuk ke tingkat nasional hingga internasional.
“Jadi tak kalah dengan (batik) Jawa,” kata Rudi.
Apalagi Batam mulai dikenalkan sebagai kota pariwisata. Banyak orang yang bakal datang ke Batam untuk berwisata, salah satunya wisata belanja. Maka, jangan sampai orang-orang dari luar Batam yang belanja batik Batam kecewa dengan kualitasnya.
Baca Juga:
Kadin Kepri Ajak Cintai Batik Lewat Milenial Membatik
Memang terkait motif, tetap penting untuk jadi prioritas. Untuk mengenalkan batik kepada milenial misalnya. Batik Batam yang ditawarkan coraknya harus lebih kekinian dan sesuai dengan keinginan mereka.
“Milenial tak suka mungkin karena coraknya tak menarik. Itu yang harus disesuaikan,” ujarnya.
BBFW juga diramaikan dengan bazar produk kuliner. Tak kurang dari 35 stan makanan ikut meramaikan iven tersebut.
“Ikut untuk branding. Sejak Covid-19 sudah lama nggak jualan. Jadi ketika ada iven seperti ini senang sekali bisa ikutan,” kata Ario, salah satu peserta bazar kuliner.
****
Penulis: Asrul R