

Tanjungpinang – Film pendek “Kebersamaan” karya pelajar SMA Yos Sudarso, Batam akan mewakili Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di ajang lomba video tingkat nasional. Lomba film pendek itu digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT-RI) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepri.
Selain “Kebersamaan”, ada dua film pendek lain yang juga akan turut membawa nama Kepri ke tingkat nasional di ajang serupa. Dua film itu adalah “Stigma” karya pelajar SMAN 1 Tanjungpinang sebagai juara kedua, dan film “Menu Hari Ini” yang dibuat oleh pelajar SMAN 5 Tanjungpinang sebagai juara ketiga.
Tiga video pendek itu terpilih menjadi yang terbaik dari puluhan video yang dikirim para pelajar tingkat SMA se-Kepri kepada panitia. Proses seleksi dan pemilihan juara dilakukan oleh dua juri daerah yakni Teja Alhabd dan Husnizar Hood serta oleh praktisi film nasional dari Jakarta, Rabu (24/7/19) di Hotel CK Tanjungpinang.
Selain akan diikutkan bersaing dalam lomba serupa di tingkat nasional, ketiga film tersebut juga berhak mendapatkan hadiah dari penyelenggara lokal.
Ketua FKPT Kepri, Reni Yusneli mengatakan, penyerahan hadiah untuk tiga pemenang ini akan dilakukan di Hotel CK Tanjungpinang, Kamis (25/7/19). Penyerahan hadiah itu disejalankan dengan acara BNPT dan FKPT yang akan dihadiri oleh Plt Gubernur Kepri Isdianto dan Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung.
“Ada banyak video yang dikirim ke panitia, setelah dinilai oleh praktisi film nasional serta oleh dua seniman ternama di Kepri akhirnya ditetapkan tiga video terbaik yang kemudian akan berkompetisi untuk tingkat nasional,” kata Reni Yusneli di Tanjungpinang.

Kabid Pemuda dan Pelajar FKPT Kepri, Irwan Panggabean menambahkan, tema lomba video pendek ini adalah “Satu Indonesia”. Lomba video ini terbatas untuk kalangan pelajar SMA dan sederajat.
“Kami menilai pelajar SMA dan SMK sudah mampu menghasilkan film ataupun video-video kreatif yang bukan hanya menghibur tapi juga punya pesan moral dan edukasi. Kegiatan ini juga sebagai upaya BNPT melalui FKPT untuk menanamkan rasa kebersamaan antar sesama sejak dini,” katanya.
“Karya-karya yang masuk panitia sangat banyak ragamnya, bagus dan kreatif. Rata-rata memang memiliki pesan moral mencintai Indonesia, dan bagaimana ber-Pancasila dengan baik,” sambungnya.
Baca Juga : Lomba Video Pendek Wisata Milenial, Hadiahnya Rp200 Juta
Irwan menyebutkan, lomba film pendek ini, selain untuk mengasah kreativitas pelajar menghasilkan hal hal yang bermanfaat. Selain itu juga sebagai cara memberikan pemahaman kepada pelajar agar terhindar dari paham-paham terlarang,” sebutnya.
Menurut dia, hampir semua siswa SMA dan sederajat saat ini sudah memiliki smartphone. Karena itu diharapkan agar orangtuanya tetap memberi pengawasan dan arahan kepada anaknya agar memanfaatkan smartphone itu untuk hal positif.
“Pelibatan Pelajar SMA dan sederajat di lomba video pendek ini juga sebagai upaya mengajak masyarakat untuk mewaspadai radikalisme. Melalui video yang dibuat para pelajar ini, diharapkan memiliki daya gugah dan pengaruh yang baik untuk lingkungan mereka,” ujarnya.
*****