Barakata.id, BATAM – Ekonomi Kepri terpukul sangat dalam sepanjang triwulan II/2020. Pertumbuhan minus 6,66 persen. Belanja pemerintah memburuk, investasi tertekan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau merilis data pertumbuhan ekonomi itu pada Rabu (5/8/2020).
Pertumbuhan triwulan kedua ini juga terkontraksi sangat dalam dibanding periode yang sama tahun hingga minus 7,55 persen.
Adapun hingga triwulan kedua atau pertumbuhan kalender 2020, ekonomi Kepri masih juga minus 2,32 persen dibanding periode tahun lalu.
Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II 2020 ini tercatat turun sebesar 6,66 persen (YoY), terendah di Sumatera.
Baca Juga: EKONOMI KEPRI: Agar Investasi Tak Lesu Darah saat Pandemi
Sementara Provinsi Bangka Belitung turun sebesar 4,98 persen dan Sumatra Barat turun sebesar 4,91 persen. Sementara untuk pulau Sumatra sendiri, mengalami kontraksi sebesar 3,01 persen (Year on Year).
Penurunan ekonomi Kepri bahkan lebih tinggi dari nasional yang terkontraksi sebesar 5,32 persen (YoY).
Berdasarkan data BPS, seluruh komponen penyumbang pertumbuhan kompak terkontraksi pada triwulan II/2020.
Baca Juga: Investasi Rp12 Triliun Kandas, Apa Kabar Janda Berhias?
Kontraksi tertinggi dialami sektor jasa sampai minus 96,11 persen dari komponen produksi. Sedang Komponen pengeluaran setali tiga uang. Belanja atau konsumsi pemerintah mengalami kontraksi tertinggi hingga minus 15,45 persen.
Indikator investasi dilihat dari komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga negatif dengan kontraksi 7 persen.
Dalam lingkup regional, Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepulauan Riau triwulan II-2020 memberikan kontribusi sebesar 7,43 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera.
***
Editor: Gunawan