
Barakata.id, Batam – DPRD Kota Batam mendorong perusahaan yang ada di kawasan-kawasan industri di Batam untuk memberi kesempatan kepada warga lokal dalam perekrutan tenaga kerja. Perusahaan, bermitra dengan pemerintah juga diharapkan dapat memberi pelatihan-pelatihan untuk peningkatan keterampilan warga lokal.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan antara sejumlah pengusaha di kawasan industri Panbil dan Batamindo dengan perwakilan warga Kecamatan Seibeduk di gedung DPRD Batam, Kamis (17/6/21).
Dalam pertemuan itu, perwakilan warga mengatakan bahwa keterbatasan lapangan kerja masih menjadi persoalan besar yang dihadapi oleh masyarakat Batam khususnya di Kecamatan Seibeduk. Karena itu, warga berharap pihak kawasan industri bisa memberi kesempatan atau peluang bagi putra dan putri lokal untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Ides Madri mengatakan, masalah pengangguran memang kerap disoroti oleh DPRD Batam. Banyaknya pemuda-pemudi lokal asli Batam yang baru lulus SMA/SMK dan belum memperoleh pekerjaan, adalah masalah yang sering ditemui para anggota dewan ketika reses.
Karena itu, ia mendorong pemerintah agar lebih banyak melaksanakan program-program pelatihan kerja untuk meningkatkan kualitas masyarakat Batam. Menurut dia, jika daya saing warga lokal sudah bagus maka penyerapan tenaga kerja lokal bisa lebih maksimal.
BACA JUGA : 658 Tenaga Kerja di Batam Ikut Sertifikasi Jasa Konstruksi
Menurut dia, sebelumnya DPRD Batam telah memperjuangkan rancangan Perda tentang tenaga kerja yang mengatur tentang komposisi keterlibatan putra-putri daerah dalam mengisi pekerjaan di kawasan industri.
“Kami sudah pernah memperjuangkan Perda itu, tapi di pusat (Jakarta), belum berhasil dilanjutkan,” katanya.
“Kalau regulasi sudah mentok, kita memang tidak bisa memaksakan. Tetapi kami bisa memfasilitasi komunikasi yang baik antara perusahaan dengan masyarakat,” sambung Ides.
Di tempat yang sama, anggota Komisi IV DPRD Batam, Mochamad Mustofa menyarankan perusahaan-perusahaan di kawasan industri di Batam menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah SMA/SMK untuk memasok tenaga kerja.
“Memang semua perusahaan pasti memikirkan keuntungan. Perusahaan pasti tidak mau mempekerjakan tenaga kerja yang mudah keluar masuk. Karena itu, saya mendorong perusahaan bisa bekerjasama dengan sekolah-sekolah di Batam ini. Kalau perlu, masukkan materinya ke kurikulum sekolah, sehingga lulusan sekolah di Batam bisa siap kerja,” kata dia.
*****
r