Beranda Kepulauan Riau

Dispar Kepri Gelar Pembinaan Desa Wisata dan Pokdarwis

89
0
Pembinaan Desa Wisata
Kepala Disbudpar Kepri Buralimar dan Kepala Disbudpar Batam Ardiwinata dalam kegiatan pembinaan Desa Wisata dan Pokdarwis di Batam, Rabu (8/9/21). (F: Disbudpar Batam)
DPRD Batam

Barakata.id, Kepulauan Riau- Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri menggelar pembinaan Desa Wisata dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Beverly Hotel Batam, Rabu (8/9/21).

Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari Pokdarwis dan pengelola wisata swasta di Kota Batam. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dispar Kepri Buralimar.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Buralimar mengatakan, kegiatan ini pertama kali digelar di Kota Batam. Tujuannya untuk memacu semangat anggota Pokdarwis Kota Batam di saat pandemi seperti ini.

Baca Juga:

Apalagi menurutnya, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sedang fokus memajukan pariwisata.

“Hari ini kita datangkan dua narasumber yakni Pak Kadis Ardiwinata (Kadisbudpar Kota Batam) dan Pak Gery, Pengelolah Pandang Tak Jemu Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip,” terangnya.

Buralimar berharap, pariwisata Kepri akan bergairah kembali menuju wisata aman tahun 2022.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam Ardiwata yang juga menjadi narasumber mengatakan, Desa Wisata dan Pokdarwis punya peran penting untuk memajukan pariwisata di Batam, dan Kepri umumnya.

Ardi mengatakan, seorang Pokdarwis semestinya memahami konsep masyarakat sadar wisata sebagai tuan rumah destinasi dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana kondusif, yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata, melalui tujuh unsur yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan atau disebut Sapta Pesona.

“Jangan bicara profit dulu, tetapi apa yang kita siapkan. Bagaimana mengelolah pariwisata yang baik karena kita adalah pelaku pariwisata,” tegasnya.

Setelah memahami tentang Sapta Pesona, pastinya harus diterapkan di tempat wisata tersebut dan juga dipromosikan lewat media sosial.

Misalnya, harus menjaga kebersihan, memberikan rasa nyaman, wisata yang indah dengan tanaman serta ramah kepada wisatawan.

“Sehingga memberikan kenangan kepada pengunjung untuk datang kembali,” ucapnya.

Selain itu, ada tiga konsep pengembangan pariwisata yang harus diketahui, yaitu aksesbilitas, amenitas, dan atraksi.

“Wali Kota Batam, Muhammad Rudi sudah mengembangkan infrastruktur Kota Batam dalam konsep pariwisata,” kata Ardi.

Kemudian atraksi ada dua yakni atraksi alam, seperti hutan mangrove, pantai, dan atraksi buatan adanya bazar kuliner dan penampilan budaya. Tempat wisata ini harus mempunyai amenitas yakni dukungan objek wisata seperti adanya rumah sakit, restoran, dan sebagainya.

Baca Juga:

Community Based Tourism (CBT) juga harus ada amenitas. Kalau wisatawan lapar ada tempat makan, kalau mereka sakit setidaknya ada obat, dan tempat tinggal mereka yakni homestay.” ujarnya.

Homestay ini bisa berupa rumah warga lokal yang disewakan kepada turis.

“Kita ajarkan mereka budaya, kita ajak makan khas makanan kita seperti ikan asam pedas” ungkapnya.

***

Editor: Asrul R